Eunsang dan Kaila tiba di sebuah mansion mewah dengan para pelayan yang terlihat sedang menyirami kebun yang dipenuhi bunga, terlihat jelas dari gerbang depannya
Salah seorang petugas keamanan rumah tersebut menghampiri Eunsang dan Kaila yang baru saja keluar dari taxi
"Maaf kalian berdua mau cari siapa?" tanya nya sopan
"Kami ingin menemui kak jhonny, apa dia ada?" ujar Eunsang, si satpam mengangguk "Tuan jhonny ada, mari saya antar kedalam" ajaknya
Lalu mereka berdua mengekori satpam tadi, melewati taman yang dipenuhi bunga-bunga indah dan beberapa pohon apel di sudut tembok pembatasnya
Setelah sampai didepan pintu, si satpam kemudian mengetuknya "Tuan ada tamu"
Seorang pemuda jangkung keluar "Siapa?" lalu menoleh ke arah Eunsang dan Kaila "Oh eunsang dan temannya, kalian masuklah"
"Pak tolong suruh pelayan membawakan minum"
Satpam itu mengangguk "Baik tuan jhonny"
Eunsang dan Kaila masuk ke mansion megah itu, mengekori jhonny ke ruang tamu
"Silahkan duduk" suruh nya, dan mereka berdua menuruti kata-kata Jhonny
Para pelayan datang membawa minuman dan beberapa camilan lalu pergi segera setelah meletakkannya
"Eunsang, dia siapa?" tanya Jhonny, "Dia kaila, temanku si murid baru disekolah"
"Salam kenal kak" ujar Kaila sopan, Jhonny mengangguk "Wajahnya familiar tapi aku tidak pernah bertemu denganmu, siapa nama lengkap mu kaila?"
"Kaila kamal huening, kembaran huening kai" jawab Kaila, "Pantas saja" ujar Jhonny
"Sepertinya kalian ada hal serius yang harus dibicarakan, terlihat dari raut wajah kalian" kata Jhonny membuka pembicaraan
"Ini menyangkut hal yang terjadi beberapa hari yang lalu di sekolah kami" kata Eunsang, "Hal yang sama juga terjadi beberapa tahun lalu pada adik-adik kakak, bisa kakak jelaskan kronologi dari kejadian setahun yang lalu"
Jhonny menatap Eunsang curiga "Kau ingin menyebar luaskan berita ini atau bagaimana hah?"
Eunsang menggeleng "Aku dan kaila curiga kalau insiden itu hanya pengalihan dari insiden yang asli, kami takut mereka ternyata masih hidup namun tersiksa disuatu tempat"
Jhonny diam sejenak, mencerna tiap kata yang diucapkan Eunsang "Kaila aku ingin dengar sesuatu dari mu" suruh nya
"Hyuka, kak beomgyu, kak soobin dan kak yeonjun menghilang beberapa hari yang lalu karena kebakaran tapi taehyun tidak padahal mereka berada di tempat yang sama saat kebakaran terjadi"
"Taehyun bilang kalau mereka tidak mati namun masuk ke dimensi lain, dimana beberapa dimensi tidak memiliki jalan keluar atau kita hanya tersisa tubuh tanpa nyawa, aku dan eunsang berasumsi bahwa ini juga terjadi pada adik-adik kakak jadi kami kesini untuk mengetahui kronologinya agar bisa mengumpulkan informasi bagaimana cara membawa mereka kembali ke dimensi sekarang" jelas Kaila
Jhonny berfikir sebentar "Ikut aku, jika kalian memang serius untuk membawa anak-anak yang hilang itu pulang" lalu Jhonny beranjak dari duduknya berjalan menuju suatu ruangan diikuti Eunsang dan Kaila
"Kalian tunggu dulu disini, jangan masuk sebelum ku suruh dan jangan kemana-mana" titahnya, mereka berdua hanya mengangguk paham
Sekitar sepuluh menit akhirnya Jhonny menyuruh mereka masuk, terlihat Jhonny berdiri di samping sebuah kerangkeng besi dibarengi seorang pemuda berkaca mata
Terlihat ada seorang pemuda lain yang terpasung didalam kerangkeng
Kaila yang takut langsung memegang tangan Eunsang dan sedikit meremat almameternya, "Tenang saja ada aku" ujar Jhonny setelah melihat Kaila tengah ketakutan menatap apa yang ada didalam kerangkeng
"Perkenalkan yang berkacamata namanya doyoung, dia yang akan membantu kalian mencari informasi tentang dimensi-dimensi itu dan dia-" Jhonny menunjuk pemuda yang terpasung tadi
"Namanya taeyong, dia kakak kami tapi sekarang dia tengah depresi akibat kejadian setahun lalu, jadi aku minta kalian agar tidak terlalu dekat dengan dia atau kalian menjadi sasaran amukannya" lanjutnya
Pemuda bernama doyoung tadi mulai bicara "Ikut aku, kalian harus melihat sesuatu dulu"
Doyong membawa mereka berdua ke ruangan yang dipenuhi komputer dan barang-barang elektronik canggih lainnya
"Perhatikan hologram ini" tunjuk doyoung ke meja yang ada di tengah ruangan
"Aku mendapatkan tempat masuk dimensinya, yaitu didasar kolam renang tapi untuk membukanya kita harus membuka segel yang ada di kelas dekat tangga, kelas yang terbakar beberapa hari lalu"
"Masalahnya, tidak ada orang yang tau tentang segel itu, mereka yang masuk kemari juga tidak selalu berada di dimensi yang sama, tapi saat mereka berada didalamnya akan ada beberapa pintu menuju dimensi tertentu tapi hanya satu pintu yang mengarah ke dimensi kita yang sekarang" jelas Doyoung
Eunsang mengernyitkan dahinya "Lalu apakah kita bisa melewati pintunya?" tanyanya
"Bisa, hanya saja kau sudah tidak bernyawa saat sampai di sini, itu hal yang sia-sia"
"Pasti ada cara lain" seru Kaila
Doyoung menatap Kaila sendu "Jika iya, aku sudah berhasil membawa mereka kembali sekarang"
Mereka bertiga tenggelam dalam pikiran masing-masing, rasa bersalah dan penyesalan masih terlintas di benak mereka biarpun bukan mereka biang masalahnya
"Sebentar" seru Kaila, Doyoung dan Eunsang serentak menoleh "Apa?" tanya Doyong
"Aku tau ini dari " jawab Kaila
— Un nuevo capítulo llegará pronto — Escribe una reseña