Justin dan Kris langsung terlihat sinis mendengar sindiran dari sang kakak kembar.
"Sebenarnya ini bukan licik namanya. Kami hanya berusaha menggunakan strategi dalam berperang. Salahmu sendiri karena punya kelemahan," sahut Justin dingin.
Night hanya tersenyum miris mendengarnya.
"Tapi untuk apa kau kemari?" Kris bertanya lagi.
"Apa ada larangan untukku datang kemari? Walau bagaimanapun aku juga adalah salah satu pemilik istana ini. Aku lahir dan dibesarkan di sini. Bahkan sejujurnya bukankah bisa dibilang kalau aku lebih berhak berada di sini daripada kalian? Mengingat… aku adalah seorang raja vampir?"
"Jangan membuatku tertawa. Kau sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan semua ini demi seorang anak manusia. Bagaimana bisa kau mengaku-ngaku memiliki hak atas istana ini?" kata Kris sambil menertawakannya.
Night kini tak menyahuti ucapan itu. Ia kembali menatap kedua saudaranya itu secara bergantian. Pandangannya terlihat tajam dan awas, tak jauh berbeda dari mereka berdua.