Riki menepuk-nepuk pipi istrinya, mencoba membangunkan wanita cantik yang telah menemaninya selama puluhan tahun. Namun dia tak kunjung membuka mata, sadar bahwa sang istri cukup lelah hingga ia pun memilih opsi terakhir dengan menggendong wanita itu.
Tak lagi terkejut Riki saat melihat putranya yang tertidur di sofa. Karena tak mungkin menunduk dalam keadaan begini dia pun menendang Dhik. Hanya tendangan kecil saja, tapi putra sulungnya itu gegas membuka mata.
"Mami ... ketiduran lagi?" tanya putranya seolah sudah paham.
Memang setiap kali merayakan anniversary pernikahan sang istri selalu saja pulang dengan keadaan begini. Dia sibuk ini dan itu, karena Riki tak dapat membantu maka istrinya selalu saja merasa kelelahan. Tak urung melihat putranya yang cukup tangkas dalam menghadapi keadaan ia bahagia.
"Hem, kenapa kamu lagi-lagi di sini? Adek mana? Nggak kamu urusin adekmu ya jangan-jangan?!" seru Riki tertahan.