Sore datang, juga hujan hadir mengguyur pantai itu. Melati kebingungan karena bocah itu tidak kunjung datang. Ada dua orang berbadan besar yang mencoba untuk mendekatinya.
Dengan kaki yang bergetar, melangkahkan kaki untuk pergi ke tempat lain.
Melati menangis karena ketakutan. Dia juga sudah mulai merasa lapar serta kedinginan. Badannya sakit karena tidak bisa tidur dengan telentang.
Dia benar-benar ingin pulang. Rasa lapar itu sudah tidak bisa tertahankan ditambah lagi dia memiliki penyakit maag. Rasa nyerinya benar-benar membuatnya tak bisa berpikir. Tersesat adalah hal yang tak mau dia dapatkan lagi nantinya.
Melati kembali berjanji dia tak akan pernah meninggalkan Devano lagi atau pergi tanpa Devano.
Devano marah kepada Saga. Bukannya mencari Melati tetapi pria itu malah sedang duduk enak di restoran. "Lo nggak ngotak ya?! Bisa-bisanya lo makan enak di sini sementara Melati belum ditemukan?!"