Adhi masih belum menyadari keberadaan Regina yang tengah melangkah ke arahnya. Pria itu masih sibuk mengobrol dengan salah seorang kolega yang kebetulan hari ini juga diundang untuk hadir.
Pria itu baru menoleh saat jemari lentik itu mandarah di bahunya. Berbalik, Adhi langsung menemukan Regina yang tersenyum kecil. "Hai!" sapa wanita itu tampak terlalu riang.
"Kamu di sini?" Regina membelalakkan mata mendengar pertanyaan yang Adhi lontarkan.
'Pertanyaan macam apa, itu? Tentu saja aku di sini. Apa dia bahkan tidak tau kalau perusahaan milikku lah yang memegang proyek ini?'
"Seperti yang kamu lihat. Aku di sini," sahut Regina dengan senyum kaku.
"Begini, temanku –pemilik tempat ini, dia membutuhkan sedikit gimmic untuk meramaikan berita launching tempat ini. Nah, dia meminta bantuanku untuk sedikit membuat foto yang manis. Kira-kira kamu bisa bantu?"
"Hah? Bantuan apa yang kamu maksud?" Regina tidak menjawab dengan kalimat melainkan langsung menjawabnya dengan tindakan.