Capítulo 25: Ketakutan Itu Nyata

Bhutan yang merasa tidak sanggup, menolak dan melepaskan tangannya dari pegangan erat Swiss. "Tidak bisa. Aku tidak bisa kembali ke sana. Aku mohon, agar kau tidak memaksaku Swiss!" tolak Bhutan dengan suara lirih, bahkan gadis itu sudah hampir menangis.

Dan melihat rekannya bertingkah cengeng seperti itu, membuat Swiss merasa kesal terbawa emosi. "KAU HARUSNYA SADAR BHUTAN, AKU MEMAKSA DIRIMU MEMBELA DIRI, AGAR AKU TIDAK MERASA MALU MEMILIKI PARTNER MENYEDIHKAN SEPERTIMU! SELAMA INI AKU BENAR-BENAR MERASA MALU KARENA TELAH BERPASANGAN DENGAN GADIS CENGENG SEPERTIMU!" Tanpa sadar Swiss telah melontarkan kata-kata makian yang selama ini ia tahan di dalam kepalanya.

"Kau ... kau ... merasa malu denganku?" tanya Bhutan dengan suara bergetar.

Swiss tidak menjawab. Dia langsung tersadar dengan kata-kata kasarnya tadi. Gadis bertubuh jenjang itu berbalik dan berjalan meninggalkan Bhutan dengan pertanyaan yang masih belum ia jawab.