"Jika memang dengan aku di hukum dan juga kita bercerai membuat kamu bahagia, aku akan lakukan itu, Jingga!"
Jingga semakin terisak dalam tangisannya. Sedangkan Arseno langsung pergi tanpa memperdulikan Arseno. Bukan tidak peduli, namun yang dipedulikan seolah enggan untuk dipedulikan oleh Arseno.
"Tuan Arseno," ujar Adisty yang sedari tadi menunggu di dekat mobil milik Arseno.
Beruntungnya anak-anak sudah masuk ke dalam, hingga kini hanya ada Adisty seorang diri.
"Terima kasih sudah mengizinkan saya masuk, Adisty."
"Sama-sama. Lalu bagaimana?"
"Jingga tetap tidak ingin bersamaku, tidak apa-apa. Saya mengerti. Bagaimanapun kami memang tidak akan bisa bersama walaupun kami saling mencintai."
"Tuan, jangan menyerah."