Descargar la aplicación
31.25% HOTEL THE LUNA / Chapter 5: Hotel The Luna 1

Capítulo 5: Hotel The Luna 1

"Pak Samuel, tahu tentang Hotel The Luna ?" tanya gue.

"Tentu saja tuan muda !" jawab Samuel, kepala pelayan dirumah ini.

"Apa benar, hotelnya mangkrak selama 10 tahun ?" tanya gue lagi.

"Bukan mangkrak tuan muda, bangunannya semuanya sudah selesai cuman ... ditutup selama 10 tahun dan terbengkalai !" jawabnya, gue tertegun.

"Maksudnya sudah beres dan sudah dibuka tapi kemudian di tutup? kenapa memangnya ?" tanya gue heran. Dia mengangguk.

"Begitulah tuan muda, menunggu yang baru !" jawab Samuel.

"Apa maksud dari menunggu yang baru ?" gue balik bertanya.

"Tuan muda saatnya pergi, nanti ketinggalan pesawat !" Pak Samuel pun mengingatkan gue, astaga ini sudah pukul 9 pagi jadwal keberangkatannya pukul 10.40.

"Wah iya, aku pergi dulu !" aku meminum jus jeruk gue dan berdiri kemudian pergi.

"Pak udin sopir pribadi tuan muda sudah menunggu di depan tuan !" ujar pak Samuel. Aku pun pergi ke depan, Pak Udin supir gue membuka pintu belakang dan gue duduk, pintu pun di tutup. Mobil pun melaju.

"Kita ke Bandara tuan ?" tanya pak Udin, gue mengangguk.

"Maafkan saya, kita jemput seseorang dulu ya tuan !" ucapnya gue terkejut.

"Siapa ?" tanya gue.

"Asisten pribadi tuan muda !" jawabnya, gue terdiam.

"Ya sudah !" jawab gue. Pak Udin pun mengangguk.

Tak lama mobil Mercy melaju di jalanan macet ibu kota, gue sudah seperti para sultan yang dihinggapi kemewahan. Biasanya gue naik motor matic kesayangan gue kemana pun gue pergi, tidak perduli hujan atau panas, Kini di dalam mobil mewah yang nyaman dan disopiri oleh orang lain. Kami masuk ke sebuah gedung perkantoran dan menuju parkir mobil basement.

"Kok kesini pak ?" tanya gue heran, tapi tak lama gue melihat seseorang yang sedang menunggu. Pak Udin menghentikan mobil dan membuka pintu belakang gue pun turun dan itu seorang wanita cantik dengan rambut panjang sepundak yang terurai. Dengan stelan kerja yang fashionable.

"Selamat pagi tuan muda, saya Amelia asisten anda !" ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dan gue menyambutnya.

"Selamat pagi juga !" jawab gue, dan terkejut koper gue dikeluarkan dari bagasi dan diambil alih oleh asisten pribadi gue.

"Loh kok di keluarkan? kan mau ke bandara ?" tanya gue.

"Waktu kita tak banyak tuan muda, ada kendaraan cepat untuk ke sana! ikuti saya !" perintahnya dan gue hanya mengikuti tanpa membantah.

Dia menuju sebuah lift dan gue pun masuk bersamanya. Dia memencet tombol paling tinggi lantai 50 !

"Saya tidak tahu, kalau punya asisten baru! yang seperti itu kan khusus untuk yang mempunyai perusahaan besar !" ujar gue.

"Anda memilikinya tuan muda !" jawabnya, gue melirik perempuan di sebelah gue.

"Yah, hanya sebuah hotel saja dan satu rumah warisan dari kakek !" ucap gue.

"Ini kantor milik anda tuan muda, Hotel The Luna hanya satu dari 5 hotel di seluruh dunia dan semua kepunyaan anda !" katanya, gue terkejut.

"Serius ! gue pikir hanya satu ...!" jawab gue tertegun.

"Anda hanya belum mengetahuinya, untuk itu saya sebagai asisten anda akan menjelaskan di petjalanan menuju bandara !" ucapnya sambil menunjuk sebuah helikopter sudah siap terbang, gue hanya bisa melotot tak percaya.

Gue pun duduk di helikopter dan disebelah gue asisten Amelia, dan kemudian tetbang, gue melihat pemandangan gedung pencakar langit dan jalanan ibu kota dibawah sana.

--------------------

"Tuan muda ini !" dia memberikan sebuah tablet komputer ke gue dan disitu terlihat nama The Luna co. The Luna adalah jaringan hotel internasional yang ada 5 saja di dunia, salah satunya di Bali, sedang yang lainnya di Jepang, Korea, Rumania, dan Mesir ! aneh sekali bukan ? harusnya hotel itu di tempat wisata terkenal dunia seperti Perancis atau Italia contohnya. Kalau Jepang dan Korea oke lah ! tapi Rumania dan Mesir ?

"Hotel The Luna bukan hotel biasa tuan muda !" ujar Amelia asisten gue tersenyum misterius.

"Maksud kamu ?" tanya gue heran.

"Kita sudah sampai tuan !" dia tidak menjawab gue dan memang sudah mendarat di landasan pesawat .

"Itu pesawat pribadi anda !" tunjuk Amelia. Gue tertegun kembali, oh my god tak percaya rasanya, ini beneran atau hanya mimpi. Gue sudah menjadi crazy rich Indonesia ? atau the Sultan ?

Mau tidak mau gue pun naik pesawat pribadi gue, pesawatnya memang tidak besar, tapi interior di dalamnya sangat mewah. Gue disambut dua pramugari cantik dan meminta gue duduk di sebuah kursi yang cukup lebar dan nyaman. Mereka memasang sabuk pengaman, termasuk juga Amelia.

Pesawat pun tinggal landas, ketika sudah tiba diatas para pramugari membuka sabuk pengaman.

"Oke bisa kamu jelaskan ?" tanya gue tak sabar, karena sudah banyak misteri yang gue ingin tahu.

"Anda ingin minum apa ?" tanya pramugari cantik dengan ramah.

"Ada apa saja ?" tanya gue.

"Oh banyak, ada minuman keras, jus, coctail dll! apapun yang inginkan !" jawabnya.

"Oh gitu, oke aku pilih air putih saja !" jawab gue.

"Baik tuan !" pramugari itu pergi.

"Tuan muda akan aku jelaskan bila sudah sampai di tempat tujuan !" jawab Amelia.

"Oke !" gue menghela nafas. Tak lama pramugari membawa botol air putih yang disuka orang kaya, karena dirumah gue sekarang juga ada.

"Terima kasih !" ucap gue, yang butuh minum untuk menyegarkan pikiran gue.

"Berapa seluruh pendapatan hotel ?" tanya gue sanbil menatap awan di jendela pesawat.

"Satu triliyun !"

"Uhuk ... apa ?" gue terkejut sehingga tersedak minuman.

"Sa .. satu triliyun ? tidak mungkin sebanyak itu pendapatan dari ... 4 hotel, karena Bali sudah ditutup selama 10 tahun !" ucap gue.

"Siapa bilang di Bali tutup ? pelanggan kita bukan orang sembarangan tuan muda !" jawab Amelia.

"Dari orang-orang dan pak Samuel sendiri !" jawab gue, kepala gue menjadi pusing.

"Lagi pula, tak ada tamu jutawan dan milyuner mau menginap lama-lama di hotel kalau pendapatan kita satu trliyun !" lanjut gue.

"Pak Samuel pasti bilang orang baru bukan? dan itu sudah di temukan! ada kok, dan ini disebut sistem sewa bukan menginap !" Jawab Amelia.

"Siapa orangnya ?" tanya gue.

"Ya, tuan muda !" jawabnya singkat.

"Lalu siapa tamu yang menyewa hotel kita? memangnya apartemen atau kos-kosan !" ujar gue.

"Tuan mau makan ?" tanya pramugari yang datang lagi.

"Ada apa saja ?" tanya gue.

"Koki kita sudah memasak tiga hidangan istimewa tuan! pertama Steak, pasta dan Soto! semuanya bisa dipilih isiannya, misal ada Steak daging, salmon dan lsinnya !" jelas pramugari.

"Steak Salmon saja !" jawab gue.

"Baik tuan !" pramugari pun pergi.

"Nanti saja, saya akan jelaskan semuanya !" jawab Amelia.

"Yah, terserah !" gue nyerah, biarlah semuanya akan ada waktunya. Tak lama pramugari datang lagi membawa nampan, disana makanan mewah yang komplit dari pembuka, utama sampai penutup. Dia menjelaskan hidangan yang tersaji. Gue pun mencicipi soup kepiting dan itu sangat lezat sekali ...

Tak lama hidangan pun ludes gue makan, dan beristirahat. Dan akhirnya Pesawat jet pribadi gue tiba di bandara Ngurah Rai Bali. Gue turun dan diluar sudah ada mobil yang menjemput gue untuk menuju Hotel The Luna ...

Bersambung ...


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C5
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión