"Kalau kau diberi kesempatan untuk bersekolah, apakah kau akan mengambil kesempatan itu?" Tanya Gavin tanpa melihat ke arah Gray yang tentu saja ia tahu ekspresi apa yang diperlihatkan oleh anak pamannya itu.
Sementara Gray yang mendengar pertanyaan itu langsung memandang sepenuhnya ke arah Gavin tidak percaya atas apa yang ia dengar.
Benarkah? Benarkah ia akan mendapatkan kesempatan itu? Kalau iya, Gray pasti akan mengambil kesempatan itu. Sesuatu yang sangat ia inginkan sedari dulu namun tidak dapat ia capai. Bukan karena ia bodoh, itu semua kerjaan orang tuanya yang membuatnya tidak diterima oleh sekolah manapun.
"Vinvin seriusan? Tidak bohong? Aku boleh sekolah?" Tanya Gray begitu antusias berharap apa yang dikatakan Gavin benar adanya.
"Aku hanya bertanya, jangan terlalu berharap." Kata Gavin yang dimana membuat Gray menjadi murung setelah mendengarnya. "Bukan berarti kau tidak bisa bersekolah." Katanya membuat Gray bingung.