"Luis!!"
Sena terkejut, bola matanya membulat sempurna menatap ke arah sang Mate yang terluka dengan Caroline yang membopongnya. Wanita itu membiarkan mereka masuk, menatap penuh tanda tanya akan alasan kenapa sang Mate bisa terluka.
Tangannya sibuk menuangkan air di dalam gelas, lalu mendekat ke tempat mereka dengan tangan membawa dua gelas air "minulah Mate.."
"Maaf.." bukannya mengikuti ucapan Sena, Luis memilih untuk mengatakan maaf.
Tangannya terangkat berusaha menarik tangan Sena dengan tatapan penuh rasa bersalah, Luis tahu dia salah karena tidak menceritakan semuanya pada sang Mate. Tapi dia hanya tidak mau membuat sang Mate khawatir, dan tujuannya dari awal memang bukan untuk membunuh seperti ini.
Walau begitu akhirnya dia hampir saja mati jika Caroline tidak datang, rasanya seperti dia tidak berguna sama sekali. Lalu buat apa tugas ini di berikan padanya, jika dia kalah dengan buruk. Sungguh, pada akhirnya Caroline yang harus turun tangan untuk mengatasi semua ini.
Maaf aku baru up saat ini, karena aku lagi sakit dan baru selesai nulis tadi. Maaf banget, tapi aku akan up seperti biasanya besok. Sampai jumpa..