Descargar la aplicación
71.62% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 205: Read it Bullshit!

Capítulo 205: Read it Bullshit!

Danau Calisbury.

Platfrom yang diciptakan Diane menggunakan «Mother Creation» masih ada, dan seekor kucing tertentu berjalan santai di atasnya.

"Arthur....."

Kucing putih-merah itu menggeram dari waktu ke waktu, sambil menggumamkan nama majikannya. Hidungnya mengendus-endus aroma yang dia rindukan.

Saat itulah dia menemukan sebuah lengan manusia tergeletak di tanah.

"Arthur!"

Kucing itu berlari, mengira lengan itu milik Arthur, tapi lengan itu ternyata milik seseorang yang tampak seperti pria dewasa jika dilihat dari tampilannya. Hanya dari mengendus aroma lengan, wajah kucing itu berubah kemerahan karena euforia.

Tanpa ragu-ragu, kucing itu membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya yang panjang untuk melilit lengan lezat itu, sebelum menelannya secara utuh.

"Enak~!"

Detak!

Dunia yang dilihat dari mata kucing itu tiba-tiba berguncang, kulitnya menggembung, lehernya membengkok ke belakang, dan gigi runcingnya mulai terlihat.

Sosok asli kucing itu akhirnya terungkap, Cath Palug!

Daging dan kulit Cath Palug masih mengembang, hingga benang-benang ungu mulai mengelilinginya dan membentuk kepompong. Karena Energi Kekacauan yang terkandung dalam lengan itu begitu besar, Cath Palug membutuhkan waktu untuk menyerap semuanya.

Proses metamorfosis Cath Palug menjadi Chaos Beast sejati akhirnya dimulai!

...

"Umpannya sudah dimakan, ya?"

Meski perasaan dan hatinya masih hampa terlepas dari wajahnya yang begitu ekspresif, dia masih merasa aneh karena menggunakan lengannya sendiri sebagai umpan seekor kucing.

Bayangkan saja kamu memotong jarimu sendiri untuk digunakan sebagai umpan saat memancing hiu di laut.

Seperti itulah yang dirasakan Asheel saat ini.

Saat konfrontasi dengan Sera sebelumnya, dia sengaja terkena serangan yang mengakibatkan lengannya sendiri terpotong untuk saat-saat seperti ini. Dengan lengannya yang sudah dicerna oleh Cath Palug, efek «Void» yang tertanam oleh Sera juga sudah menghilang. Dengan begitu Asheel bisa menumbuhkan lengannya kembali.

Tapi...

Melirik lengannya yang terpotong, Asheel memutuskan untuk menumbuhkannya nanti. "Pejuang dengan satu lengan tampak keren. Aku ingin mencobanya."

Dengan begitu, Asheel masih mempertahankan sosok pria berlengan satu. Pakaiannya yang tampak seperti kimono benar-benar menambah pesonanya, dan rambutnya yang berkibar mengikuti angin malam membuatnya terlihat seperti pejuang ahli yang sangat terampil.

Sayang sekali tidak ada yang melihat dan mengabadikan sosoknya saat ini.

'Meh, sejak kapan aku menjadi begitu narsis.' Asheel meludah dalam benaknya. Kemudian dia memikirkan topik yang menarik minatnya, "Omong-omong, «Void» benar-benar menakutkan karena bahkan bisa menetralkan «Chaos» milikku. Untunglah yang memegang kekuatan itu adalah Sera. Tapi jika diartikan dalam sudut pandang lain, apakah Sera bisa membunuhku dengan kekuatan itu?"

Asheel bertanya-tanya dalam benaknya, tapi hanya setelah berpikir untuk sesaat, dia menyerah memikirkannya lebih jauh lagi.

Chaos dan Void adalah dua energi yang saling berlawanan. Jika Chaos dikenal karena betapa kacaunya energi itu, sedangkan Void dikenal karena betapa statisnya energi itu. Tapi meski begitu, keduanya masih memiliki kesamaan.

Dari kedua sifat tersebut, masing-masing energi bisa melahirkan kemungkinan lain. Misalnya Chaos, karena begitu banyak energi yang terkandung di dalamnya hingga membuatnya kacau, kekacauan tersebut menciptakan kemungkinan untuk melahirkan sesuatu yang lain, seperti energi baru atau bahkan kehidupan baru.

Void juga sama, karena betapa tenangnya aliran energi itu, ketenangan itu juga bisa melahirkan sesuatu yang lain.

Hal itu dibuktikan oleh teori Bigbang, yang mana Alam Semesta awalnya hanya berubah celah kecil, yang kemudian memanas dan memuai hingga ukurannya yang sekarang.

Void adalah energi yang tercipta dari kombinasi ruang dan waktu, dan sangat langka karena energi itu hanya muncul di dimensi yang belum tercemar. Artinya, selama ada bagian Omniverse yang belum diisi sebuah dimensi utama, Void memiliki kemungkinan tinggi untuk bisa ditemukan di sana. Tapi ruang seperti itu sangat sulit untuk ditemukan karena faktor Omniverse itu sendiri membuatnya tidak memungkinkannya.

Atau Void juga bisa juga ditemukan dengan cara lain, yaitu disebuah dimensi utama yang belum terdapat Alam Semesta didalamnya. Karena sebuah dimensi dibatasi penghalang oleh celah Omniverse, membuat aliran energi didalamnya mengalir secara statis.

Aliran statis yang terkumpul dari waktu ke waktu itulah yang membuatnya menghasilkan Energi Void.

Yah, beberapa orang pasti tidak memahami apa yang dikatakan di atas. Tapi gampangnya; bayangkan sebuah kotak, dan kamu menggambar lingkaran didalamnya. Kotak adalah batas dimensi, dan lingkaran adalah alam semesta. Ruang di luar lingkaran disebut celah dimensi, dan biasanya di celah dimensi terdapat makhluk penjaga batas dimensi agar tidak ada entitas yang keluar masuk secara ilegal.

Great Red atau Yukane adalah salah satu mahkluk penjaga, dan mereka disebut Penjaga Dimensi.

Kesampingkan soal Yukane, jika pada perumpamaan sebelumnya tidak ada lingkaran dalam kotak, maka ada kemungkinan jika dalam dimensi tersebut terdapat Energi Void didalamnya.

Sera tidak mengultivasi dimensi yang terdapat sebuah dunia didalam dirinya. Hal itu dilakukan untuk memelihara Energi Void, karena Void itu sendiri adalah kekosongan dan kehampaan, maka jika terdapat Alam Semesta didalam dimensi yang Sera pelihara, maka Energi Void yang terkumpul akan lenyap dan pada akhirnya menjadi sia-sia.

Karena itu, didalam dimensi yang Sera pelihara, hanya terdapat kehampaan dengan aliran energi yang statis. Yang bisa memasukinya hanya Sera, dan misal saja Asheel yang notabenenya adalah Penguasa Kekacauan sekaligus perwakilan dari Alam Kekacauan memasuki dimensinya, Void akan terpengaruh dan terdapat kemungkinan akan lenyap.

Tapi jika itu orang lain yang memasukinya, mereka akan langsung berubah menjadi ketiadaan. Itulah betapa menakutkannya Void. Energi itu bahkan tidak terkonsentrasi, tapi hanya mengalir dengan tenang, tapi kekuatannya bahkan bisa membuat Energi Kekacauan lenyap seketika.

"..."

Daripada membahas omong kosong yang bahkan saya tidak mengerti, lebih baik melihat apa yang Asheel lakukan saat ini.

Pria dengan rambut hitam panjang dan mata hijau giok itu sedang mendaki sebuah bukit pada gelapnya malam. Bukit itu sangat dekat dari Liones, dan bahkan cahaya Liones bisa terlihat jelas dari bukit itu. Keramaian festival juga dapat terdengar samar dari tempat ini.

Asheel menunjukkan ekspresi mengasihani pada orang-orang itu meski hatinya benar-benar tidak ada rasa kasihan sedikitpun. Besok adalah kekacauan yang sebenarnya, tepatnya saat matahari terbit, dan festival mungkin selesai pada waktu itu.

Saat semua orang mabuk pesta Ale (bir) dan tidak bisa bangun saat pagi, kehancuran dunia dimulai. Asheel merindukan ekspresi keputusasaan di wajah mereka saat itu terjadi.

Tapi dia tahu sebagai pengelola resmi dimensi ini, dia tidak bisa membiarkan dunia ini dihancurkan. Toh, sepertinya Merlin cukup mempercayainya dalam masalah ini.

Sebenarnya Asheel bahkan tidak terganggu saat dimensi ini besok akan diserang oleh Outer God. Itu hanya seperti bersih-bersih sampah baginya.

Semua itu hanya skema yang dimainkan oleh Supreme One sebagai Pencipta Segalanya dan Daevon sebagai pemimpin para Outer God.

Daevon yang merupakan dalang dibalik pergerakan teratur Outer God, membodohi mereka semua untuk melawan Penguasa Kekacauan. Di sisi lain, Daevon juga diam-diam bekerja sama dengan Supreme One. Tidak, lebih tepatnya Daevon sudah berada dipihaknya sejak awal mereka bertemu.

"Daevon, wanita itu juga makhkuk unik sepertiku, hanya saja wanita itu lebih unik dariku." Asheel akan bohong jika mengatakan dia tidak merindukan Daevon. Sudah beberapa puluh ribu tahun dia tidak bertemu dengannya, dan meski Asheel tidak pernah melihatnya dalam rentang waktu itu, tapi pihak lain selalu mengawasinya.

Sebenarnya, Asheel mengagumi Daevon lebih dari Supreme One. Sejak kemunculannya, keberadaan wanita itu mengguncang seluruh Omniverse.

Bahkan alasan kenapa Abyys mengganti namanya menjadi Omniverse juga karena Daevon.

Jika Asheel harus mengatakan pendapat tentang Daevon, maka satu-satunya kalimat yang langsung terpikirkan adalah:

"Wanita itu adalah anomali sejati!"

Keberadaannya sangat misterius, bahkan untuk Asheel sendiri. Daevon memiliki hanyak nama, tapi sejak keduanya bersama saat dia mendampingi Asheel di Alam Iblis di High Abyss, Asheel memanggilnya Daevon karena itu memang nama panggilannya di sana.

Daevon merupakan Origin Goddess yang mengatur Omniverse, dan sebagai Revolutioner saat itu, dia memiliki banyak gelar dibawah namanya yang masih misterius.

Dewa Abyss, Dewa Kematian, Dewa System, Dewa Kegelapan, Dewa Hiburan, Absolute Paradox, dan lain sebagainya...

Karena dia memiliki dua identitas, yaitu Daevon si Pemimpin para Outer God, dan Origin Goddess, yang dia sendiri memanggil dirinya sebagai...

Administrator D!


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Nobbu Nobbu

Tebak, siapa Daevon dan dari anime apa~?

Clue: isekai

Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C205
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión