Saat Chandler dan Cusack terbang tinggi di langit dengan kecepatan tinggi, mereka tidak menyangka akan menginjak suatu jebakan tertentu yang membuat seluruh awan meledak dan menghancurkan mereka.
Untunglah mereka berdua adalah Iblis tingkat tinggi, yang membuat mereka masih baik-baik saja. Ledakan skala itu hanya membuat baju mereka terbakar.
Chandler segera menyulap pakaian untuk mereka kenakan.
"Sial, siapa yang waras untuk memasang sebuah jebakan di langit-langit ?!" keluh Cusack sambil merapikan pakaiannya yang baru saja dia kenakan.
"Ma, ma. Itu memang langkah yang cerdik." Chandler tertawa sambil menggosok tongkat sihirnya.
"Ayo selesaikan ini dengan cepat, aku lelah karena harus terbang beberapa hari berturut-turut. Aku juga masih harus mengamati perkembangan Zeldris-sama." Cusack mendengus dan menatap serius ke bawah.
Chandler mengangguk dan menyubit pipinya menjadi bulat, membuat kulitnya terpisah.
"Split Tama!"
Seekor setan kecil bersayap seukuran bola pingpong tercipta dari dagingnya dan terbang. Chandler lalu menunjuk ke gunung besar di bawah.
"Intai tempat itu!" dia memerintahkan.
Setan kecil itu segera terbang dan melesat ke Gunung Konton.
"Apakah kita akan menunggu seperti ini?" Cusack bertanya sambil mengelus kumis kebanggaannya.
"Apa yang bisa kita lakukan?"
"Jatuhkan meteor, lalu Dewa itu pasti akan muncul. Ingat, Raja Iblis sedang mengawasi kita. Selama Dewa baru itu keluar, kita laripun tidak masalah."
Chandler tiba-tiba tersentak saat merasakan hubungannya dengan setan kecil itu terputus.
"Mengorbankan seonggok dagingku untuk hal yang sia-sia, sial." Chandler mengutuk sambil menggosok pipinya sendiri. "Kalau begitu, aku benar-benar akan menjatuhkan meteor!"
"Sudah kubilang, kan?" Cusack menyeringai.
Chandler segera mengangkat tongkatnya. Seketika langit di atsmosfer memanas saat banyak batu besar di tarik ke bawah dari luar angkasa.
"Meteorworks!"
Langit diwarnai dengan warna merah saat bola-bola berlava turun ke tanah. Puluhan meteor muncul dari langit dan mengancam akan menghancurkan pegunungan sekitarnya.
BAM! BAM! BAM!
Hujan meteor menyapu seluruh wilayah dan memusahkan sebagian hutan di sekitar Gunung Konton. Tapi anehnya, gunung itu masih berdiri tanpa terkena satu meteor pun.
Seluruh hutan dan padang rumput segera menjadi tanah datar dengan banyak cekungan dan genangan lava di mana-mana. Itu adalah akibat dari hujan meteor.
Chandler mengelus janggutnya sendiri saat mengangguk dan puas dengan hasil pekerjaan itu.
"Nah, kita hanya harus menunggunya..."
Cusack tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena tanda bahaya alaminya menyala. Mereka melihat ke langit tapi sudah terlambat.
Yang menyambutnya adalah cahaya yang sangat terang.
BOOM!
Pilar cahaya dijatuhkan tepat di atas tubuh mereka berdua. Itu adalah ledakan energi yang sangat terkompresi. Saat dijatuhkan, panas dan daya hancurnya bisa memusnahkan segala hal.
Akibatnya, lubang tanpa dasar muncul sekali lagi di hutan yang sudah gundul ini.
Sebelumnnya, untuk memusnahkan Indura, Empat Binatang Ilahi menggunakan cara tercepat untuk mengalahkannya, yaitu dengan langsung menghapus keberadaannya.
Sekarang, sihir dengan skala yang sama dijatuhkan, dan dua lubang tanpa dasar muncul sebagai akibatnya.
Lubang yang baru saja tercipta itu masih berasap dan tertutup tanah debu. Awan debu masih mengepul yang membuat pandangan sekitarnya menjadi kabur.
Swoosh! Swoosh!
Dua sosok melesat dari lubang itu dan langsung mendarat di tanah. Chandler dan Cusack terengah-engah, kondisi mereka sangat mengerikan karena darah dapat terlihat dari sekujur tubuh mereka. Pakaian mereka berdua juga sudah compang-camping dan hangus.
"Huff, huff. Bajingan, jika bukan karena penghalang yang aku pasang secara darurat, kau sudah menghilang dari keberadaan keparat!" Chandler yang terengah-engah memarahi rekannya.
"Ya, huff, huff... Aku cukup sehat sekarang itu karenamu, Iblis Dot. Kau sangat berguna di detik terahkir. Huff, huff..." Cusack juga terengah-engah sambil menjawabnya.
"Dasar jalang pemalas, akulah yang melakukan semua gerakan dari kemarin!"
"Sangat berbahaya, ayo kita pergi sebelum-"
ROOAAARRRR!
Perkataannya dipotong oleh raungan seekor Naga.
"Kita dikutuk.."
"Apa yang kau katakan? Sejak kapan kita menjadi bertingkah lemah seperti ini? Saat gabungan dari kita berhasil menaklukan Dunia Bawah, kita bahkan berani menentang pencipta kita sendiri. Yang ini hanyalah Dewa yang baru lahir, setidaknya kita pasti bisa melakukan sesuatu terhadapnya, kan?"
BAM!
"Oh, jangan lagi-!"
Seperti penghakiman Tuhan, satu persatu pilar cahaya dengan skala yang sama seperti sebelumnya dijatuhkan seperti hujan.
BAM! BAM! BAM!
Pilar cahaya masih menghujani wilayah sekitar hingga merubah daratan yang awalnya hijau menjadi seperti gurun batu. Tanah tidak lagi rata karena terdapat banyak lelehan cekungan.
Tapi jatuhnya pilar cahaya mengikuti arus seperti ular, karena pilar hanya jatuh di tempat di mana dua Iblis tua itu berada. Akibatnya, tercipta sebuah jurang tak berujung dari hasil tersusunnya lubang besar di tanah
"Sialan, lari! Kita tidak bisa menanggungnya lagi!" Cusack mengutuk keberuntungannya saat dia terus menghindar dari rentetan pilar cahaya.
Satu pilar cahaya yang jatuh ke tubuhnya saja berhasil membuatnya kewalahan hingga terluka parah, apa yang terjadi jika dia berdiri di atas hujan cahaya itu?
"Bodoh, jangan arahkan ke sini! Jangan ajak aku mati jika kau ingin mati sendiri!" Chandler yang juga terbang juga harus menghindari jatuhnya pilar cahaya itu.
Mereka berdua mampu bermanuver di udara dengan sangat ahli bahkan dengan gelombang kejut yang sangat menghantam gravitasi sekitarnya.
"Lakukanlah sesuatu! Bukankah kau penyihir terhebat di Neraka ?!"
"Brengsek, bagaimana aku akan bergerak jika kau terus mendekatiku !?"
"Kalau begitu aku akan menahannya, berapa lama waktu yang kau butuhkan?"
"Setidaknya butuh lima detik!"
"Baik!"
Mereka bekerja sama dan membuat keputusan.
Chandler melayang di udara dan mengangkat tongkatnya, sementara Cusack berusaha mengimbangi kekuatan pilar cahaya dengan kekuatannya sendiri.
Cusack mampu memblokir beberapa pilar cahaya yang jatuh ke arahnya dengan ilmu pedangnya. Dia membuat ledakan energi di setiap serangannya dengan efek pembubaran sehingga energi dalam pilar cahaya dapat menyebar.
"Darkness!
Segera setelah tongkat sihir Chandler bersinar, langit kemudian tertutup oleh tirai kegelapan pekat yang memaksa siang menjadi malam.
Dunia menjadi gelap seperti malam hari, dan kegelapan itu menyebar ke segala arah.
Melihat apa sihir itu, ekspresi Cusack menjadi jelek saat dia mengutuk, "Bajingan Dot! Sihir itu tidak akan bisa berbuat apa-apa, kenapa malah mengeluarkan sihir ini ?!
"Diam pemalas brengsek, aku belum selesai!"
Sebenarnya sihir sebelumnya mampu melakukan sesuatu pada rentetan serangan yang terus jatuh karena serangan itu mendadak berhenti.
Tapi...
Itu hanya sejenak.
BAM!
Pilar cahaya jatuh menembus kegelapan dan menuju ke arah mereka.
"Sial, aku berharap itu bisa menunda serangan itu sebentar karena penglihatan musuh dari langit terhalangi, tapi ternyata tidak semudah itu." Chandler mengutuk saat dia mempersiapkan sihir berikutnya.
"Cepatlah, aku tidak bisa menahan lebih lama lagi!"
"Tahanlah sedikit dengan wujud aslimu!"
"Tidak ada pilihan!"
Cusack segera mengungkapkan bentuk aslinya. Dia tumbuh jauh lebih tinggi dan lengannya tumbuh lebih panjang dan tangannya menjadi lebih besar. Rambut dan kumisnya juga tumbuh dan memutih, dengan warna matanya terbalik. Dia juga menumbuhkan sayap seperti naga dari bahunya. Tanda iblisnya lebih besar yang memanjang di pipinya dengan panah yang menyatu dan tanda tumbuh di dadanya membentuk salib.
"Grr..." Dia menggeram setelah berubah sepenuhnya, "Aku tidak suka menggunakan bentuk ini karene mempunyai konsekuensi setelah aku berubah. Tapi ... aku akan melakukannya kali ini!"
Dia menggenggam pedang besar yang dia bawa menggunakan celah di jari-jarinya.
Shing!
Suara tebasannya membuat suara dengungan saat dia mengarahkan serangannya ke atas.
Cahaya pedang dan pilar cahaya bertabrakan yang membuat konfrontasi di udara, tapi pilar cahaya mampu membubarkan riak pedang dan menyingkirkannya.
Cusack segera menebas ke atas beberapa kali dan baru saat itulah pilar cahaya bubar bersamaan dengan serangannya. Sebelum dia bisa menarik napas, pilar cahaya sudah muncul lagi dan jatuh ke arahnya.
"Sial, bukankah Full Counter-mu dapat lebih berguna di situasi saat ini ?!"
"Full Counter tidak bisa merefleksikan dua serangan sekaligus. Aku akan kehabisan waktu sebelum serangan kedua tiba."
"F*cking, dasar tidak berguna!"
"Diamlah pemalas!"
Walaupun mulut mereka saling mengejek, tindakan mereka mencerminkan sebaliknya karena mereka berdua bergerak secara efisien.
"Menyingkirlah, aku akan melepaskan mantraku!" Chandler mendesak untuk menepi.
"Kau sangat lambat hanya untuk menyiapkan mantra pertahanan, apakah kau benar-benar penyihir terhebat?!" Cusack mengeluh sambil terengah-engah kelelahan.
Chandler mengabaikannya dan mengangkat tongkat sihirnya yang bercahaya sekali lagi.
"Ripple Apport!"