Setelah dari Desa Kenari, Haura langsung pergi kerumah sakit untuk menemui Herman dan abangnya. Ia membelikan makanan serta buah-buahan yang bisa dikonsumsi oleh ayahnya sekalian untuk Baim.
Mereka datang dirumah sakit tepat sebelum Magrib, beberapa menit lagi azan. Mumpung besok Firhan libur kerja, jadi dirinya yang kebagian shift untuk menjaga ayahnya. Walaupun sejak pagi tadi memang dia dan Hera yang menjaga ayahnya.
Sudah ada beberapa makanan dan buah-buahan di dalam kantong plastik yang dibawa oleh Haura. Abi juga turut membantunya. Mereka disambut oleh tangisan Baim yang sangat keras. Hera juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Baim menangis, pas-pasan dengan kedatangan Haura.
"Ponakan Onty, jangan nangis dong. Mau makan buah nggak?" tanya Haura kepada Baim. Ia mengambil Baim dari gendongan Hera.