Sebuah notif pesan muncul di ponsel Haura. Dengan cepat Haura berpura-pura untuk ke dapur untuk menghindari Jesika. [Kenapa? Jesika enggak ada kesini, Mas akan letakkin di mushola, ambil aja disana]
Haura tersenyum membaca pesan Abi. [Mas? Tumben banget, biasanya Mas pake kata saya? Kok sekarang Mas Abi jadi sweet, bukan karena Jesika kan?]
[Kamu sekarang dimana?]
[Dapur, mau ambil minum.]
[Enggak takut?]
Menyadari hal itu membuat bulu kuduk Haura merinding, bukan karena takut hantu, tapi pria misterius yang selalu menghantuinya. Abi sudah tahu kalau Haura ada di dapur karena ia memang sengaja mengawasi Haura. Saat ingin pergi dari dapur tiba-tiba Abi muncul didepan Haura dan membuatnya terkejut.
"Kenapa Mas Abi disini, nanti Jesika curiga," ujar Abi.
"Mau memastikan aja kalau istri Mas baik-baik aja."
Haura tersenyum mendengar ucapan Abi. Namun, ia tidak boleh berlama-lama disana karena takut ketahuan oleh Jesika. "Good Night," ucap Haura sebelum meninggalkan Abi di dapur.