"Ngga, tolong anter Jesika pulang ya, soalnya aku masih ada meeting dengan klien, ini pun sudah telat," ujar Abi berbohong. Untungnya, Angga mengerti maksud Abi.
Jesika terlihat kecewa karena Abi tidak akan mengantarnya pulang. "Kesempatan berharga," batin Jesika.
Abi bergegas keluar dari ruang kamar dan berlari menuju parkiran untuk menghampiri Haura. Dirinya sudah begitu lama meninggalkan Haura sendirian di dalam mobil. Setibanya Abi di sana ia melihat Haura sudah tertidur pulas.
Saat ingin memberi alas kepada kepala Haura yang sedang bersender di pintu mobil. Abi tidak sengaja melihat perban di tangan Haura yang tertutup tasnya. Lantas hal itu membuat Abi syok sekaligus khawatir kenapa tangan Haura bisa di perban.