"Ucapan mama kayak Cia mau nyusul pak Mahar ke alam Barzah." Sewot gadis itu.
Sarah tertawa, "horor banget ya? Tapi emang gitu yang mama rasain. Seorang ibu akan seperti orang mati kalau jauh dari anak-anaknya. Mau di suruh tinggal namanya egois, nggak tinggal hati merana. Susahkan?" Cia ngangguk aja, dia belum tau rasanya, kan belum jadi mama.
Cia mulai menyuapi nasi beserta lauk dan lalapan. Semua nyatu dalam mulut rasanya buat nggak mau berhenti ngunyah. Pokoknya lebih uuueeeenakkk dari menu hotel bintang lima.
"Sebegitu beratnya mama jauh dari Cia kenapa kemarin dukung Cia pergi?" Cia mengaur-aurkan nasi hangat dengan serundeng ayam goreng.
Enaknya Ya Allah ....
"Kalau mama nahan kamu ya dosa. Suamimu lebih berhak atas dirimu. Sebelum kami menikahkanmu semua kegundahan sudah kami lalui dan harus di terima dengan hati yang lapang. Intinya mau sekarang atau nanti kami akan tetap melepasmu untuk membentuk hidup yang baru."