Awana melirik ke arah kiri dan kanannya, mencari kayu untuk di pakainya, namun tidak menemukan kayu, membuatnya langsung saja mencelupkan tangannya di dalam air kotor itu. Berjalan mendekat dan mencari asal bau busuk itu.
Kini dia berada pada sebuah mulut jembatan kecil penghubung selokan.
Awana melihat area sekitar itu.
Bercak darah!
Dia mengambil kapas, dan setelah itu menyeka darah yang di lihatnya, setelah itu membungkusnya ke dalam plastik.
Di ajarkan oleh Pamannya yang seorang polisi ketika tengah menangani sebuah kasus.
Awana mencari, cari, sampai dia mendapatkan sesuatu yang membuatnya ingin segera menarik benda yang di temukannya itu.
Beberapa kali ini ingin meyakinkan tentang temuannya itu.
"Bibir, hidung, dagu, mata, rambut. Ini manusia," batin Awana.
Gadis itu tidak mungkin menariknya sendiri, apalagi dia masih terlalu kecil.
"Emm... sepertinya ada sesuatu di sini," kata Awana melihat ke arah mereka.