Descargar la aplicación
11.58% CEO Jutek Dan Perisainya / Chapter 19: Pertarungan Epik

Capítulo 19: Pertarungan Epik

"Tenanglah dulu ... urusan bunuh itu soal gampang ki sanak, sabar dulu ..." ucap Kebo dengan mengajukan dua telapak tangannya. Lalu dengan nada suara yang agak pelan dia kembali berkata. 

"Begini ki sanak, kalau ki sanak mau, aku ingin menawarkan sesuatu kepada ki sanak," terang Kebo kepada ketua gerombolan pendekar itu. 

"Penawaran apa?!" sahut ketua gerombolan dengan nada tinggi. 

"Kita berada disini ini karena kita memiliki tujuan yang sama. Kemudian aku punya kekuatan dan kau juga punya, begitu pula dengan Dewiayu meski sekarang dia sudah tidak berdaya, dan aku harap kau dan Dewiayu mau jadi pengikut ku, kita akan bersatu untuk bersama-sama mengambil mayat sakti itu."

Mendengar ucapan Kebo seperti itu Ketua pendekar yang bernama Sentanu itu merasa terhina dan hendak mau marah, namun tiba-tiba terlintas dalam benaknya sebuah ide. 

'Apa lebih aku pura-pura bersedia menjadi anak buah siluman kerbau ini? Yah, sebaiknya untuk saat ini begitu saja, sambil liat sejauh mana kesaktiannya,' gumam Sentanu. 

"Gimana ki sanak? Setujukah ki sanak dengan tawaranku itu?" tanya Kebo. 

"Baiklah aku terima tawaranmu, tapi dengan satu syarat!" ujar Sentanu dengan mengacungkan jari telunjuknya. 

"Apa syaratnya?" tanya Kebo.

"Kau harus bisa membuktikan kalau kau benar-benar mampu menembus pagar gaib yang ada di mulut Goa itu," tutur Sentanu sambil menunjuk ke arah Goa. 

"Hahaha ... hanya itu saja persyaratannya?" tanya Kebo nampak meremehkan. 

"Benar, cepat sekarang buktikan kalau kau memang mampu untuk membukanya, dan sekarang serahkan Dewiayu kepadaku," pinta Sentanu. 

"Baiklah, akan ku penuhi persyaratan yang kau mau itu, tapi awas! Jangan kau apa-apakan Dewi ayu! Karena mulai saat ini kalian berdua adalah anak buah ku!" Ancam Kebo. 

"Tenang saja sebagai seorang pendekar aku masih punya harga diri dan tidak akan pernah membunuh musuh yang sedang tidak siap, sekarang cepat tinggalkan Dewiayu! Dan bukalah pintu gaib Goa itu!" ujar Sentanu dengan suara tegas. 

Lalu Kebo pun segera bergegas menuju ke pintu Goa, dan begitu tiba di depan mulut Goa dia nampak berhenti sejenak. 

Kebo nampak merasakan seperti ada kekuatan gaib yang sangat kuat, tubuhnya nampak bergetar terkena kekuatan gaib yang tiba-tiba muncul. 

Wajah Kebo apun nampak berubah hitam kemerah-merahan, tanduk di kepalanya juga tiba-tiba memanjang dan begitu juga dengan tubuhnya yang tiba-tiba bermunculan bulu-bulu hitam seperti seekor kerbau, itu menandakan kalau dia juga sedang mengeluarkan kekuatannya untuk melawan kekuatan gaib itu. 

Disaat Kebo telah bersiap untuk menerjang pintu gaib Goa, tiba-tiba muncul dari dalam Goa seekor Harimau putih yang sangat besar yang mengaum-aum melangkah keluar dan berhenti tepat di hadapan Kebo. 

Sejurus kemudian dua makhluk menyeramkan itu pun saling beradu auman dengan suara khasnya masing-masing. 

Sesaat setelah saling beradu auman, nampak Kebo yang memang sudah sangat tertantang dengan persyaratan dari Sentanu langsung menerjang Harimau putih itu dengan tanduknya. Dan tak ayal lagi pergulatan dari kedua makhluk menyeramkan itu pun tak bisa lagi dihindarkan. 

Nampak Harimau putih itu menerkam kepala Kebo dengan kedua kaki depannya, namun dengan sangat garangnya Kebo langsung melemparkan tubuh Harimau itu hingga menghantam dinding mulut Goa.

Gubrakk! 

Karena saking kerasnya benturan itu hingga membuat bebatuan gunung pada rontok. 

Setelah sempat terjungkal Harimau putih itu pun langsung bangun dan kembali mengambil ancang-ancang untuk bersiap menerjang Kebo lagi, dan dengan hanya berlari beberapa langkah saja Harimau putih itu pun langsung melompat menerkam tubuh Kebo alas dengan mengeluarkan suara auman yang menyeramkan. 

"Hhhaaaoouumm ..." auman Harimau itu terdengar menggelegar mengiringi munculnya fajar dari ujung timur. 

Dan karena saking besarnya tubuh Harimau itu maka tubuh Kebo pun langsung terjengkang mundur, lalu dengan masih mencengkram tubuh Kebo, Harimau itu terus berusaha untuk bisa menggigit leher Kebo. 

Tidak mau kalah, Kebo terus berusaha menghalau gigitan Harimau itu dengan kedua tanduknya. Tubuh kedua makhluk menyeramkan itu pun nampak berguling-guling di pelataran Goa dan nampak menghampiri tempat Sentanu dan Dewi ayu berada. 

Karena khawatir terkena imbas serangan dari dua makhluk yang sedang bertarung itu maka Sentanu pun menyeret tubuh Dewi ayu ke arah yang lebih aman. 

"Oh, nampak dua siluman itu sama-sama kuat, aku tidak mengira kalau di dalam Goa itu ada siluman Harimau yang menunggu, beruntung semalam makhluk itu tidak keluar, karena kalau saja ia muncul dan menyerang ku, bisa-bisa aku sudah tewas terkena gigitannya," tutur Sentanu. 

Kebo dan Harimau putih itu masih saling tindih dan sama-sama mencari kelengahan lawan, dan setelah cukup lama mereka berdua berguling-guling di tanah nampak tanpa sengaja kepala Harimau itu membentur sebuah bongkahan batu Gunung yang runcing dan membuatnya kaget dan kesakitan. 

Karena saking kagetnya akhirnya Harimau itu melepaskan cengkeramannya pada Kebo, dan merasa ada kesempatan untuk menyerang lawannya, Kebo alas pun langsung menghujamkan tanduknya ke arah perut sang Harimau, namun diluar dugaan, tiba-tiba Harimau itu langsung memajukan kedua kaki belakangnya dan akhirnya tanduk Kebo itu hanya berhasil melukai bagian atas dari kaki sang Harimau. 

Harimau putih itu pun mengaum kesakitan, nampak dari lukanya mengalir darah yang berwarna hijau kehitam-hitaman. 

Sejenak Harimau putih itu telah bersiap untuk kembali menerkam Kebo, sementara itu Kebo yang merasa telah berhasil melukai lawannya itu bermaksud untuk kembali menyerang ditempat yang sama. 

Kebo juga nampak menggeleng-gelengkan kepalanya mencari saat yang tepat untuk menyerang, sang Harimau putih nampak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Kebo dia pun berjalan dengan terlihat agak gontai dan setelah beberapa langkah Harimau putih itu tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya seolah telah kalah, dan melihat lawannya itu terjatuh Kebo pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. 

Kebo pun langsung melompat menyerang sang Harimau, dan di saat tubuh Kebo sedang berada di atas tiba-tiba dengan gerakan yang sangat super cepat Harimau putih itu membalikkan tubuhnya ke posisi telentang, dan dengan menggunakan kedua kaki belakangnya sang Harimau langsung menendang kepala Kebo dengan sangat keras. 

Tubuh Kebo kembali terpental terbang berputar-putar di udara, dan akhirnya Harimau putih itu segera bangkit dan mundur beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang, dan selanjutnya Harimau putih itu berlari dan melompat menerkam kepala Kebo sebelum siluman kerbau itu jatuh menyentuh tanah. 

Mulut Harimau putih itu terbuka lebar karena telah berhasil memangsa mulut moncongnya Kebo, lalu dengan auman yang agak tertahan Harimau putih itu nampak mengunyah dan menghancurkan mulut Kebo. 

Kebo tidak bisa mengerang sedikitpun, siluman kerbau itu terlihat masih bisa meronta-ronta meski separo kepalanya telah hancur, dan karena saking kuatnya dia meronta Kepalanya yang tinggal separo itu pun berhasil dia lepaskan dari mulut sang Harimau. 

Nampak Kebo bangkit dan hendak kembali menyerang, namun belum sempat dia menyerang tiba-tiba Harimau putih itu langsung melompat dan menerkam bagian leher Kebo. 

Bersambung ... 


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C19
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión