Semua orang berlari setelah melihat Marpuah dengan membawa binatang yang menyeramkan di tangannya.
"Tolong! Tolong jangan dekat-dekat sama saya! Itu banyak kumannya, Neng!" teriak si Tukang Bubur Ayam.
Sementara Didi dan Rudolf sudah ngacir duluan tanpa membayar terlebih dahulu bubur ayam yang sudah mereka makan.
Si Tukang Bubur, mulai menyadarinya dan dengan segera dia memanggil mereka berdua,
"Hoy! Mas Didi! Mas Rudolf! Tolong bayar dulu! Jangan main kabur aja!" teriak si Tukang Bubur.
Tapi Rudolf dan Didi tak menghiraukannya.
"Aduh, rugi bandar dong saya ...!" keluh si Tukang Bubur.
Harusnya dia mendapatkan banyak uang hari ini, karna Didi sudah memborong dagangannya, bahkan dia juga sampai memberikan satu porsi gratis untuk Rudolf, karna saking senangnya dagannya laku keras.
Tapi karna Marpuah kini bukannya dia mendapatkan untung tapi malah rugi besar.
Si Tukang Bubur, tampak bersedih meratapi nasibnya.