Patria menarik tangan Juju untuk menjauh dari Wans.
Juju menepis tangan Patria dengan kasar.
"Udah sini aja jangan jauh-jauh, lagian si Wans, juga gak bakalan denger kok," tukas Juju.
"Yaudah," Patria setuju dengan ucapan Juju.
"Terus elu mau ngomong apa?" tanya Juju.
"Gue mau ngebahas soal sikap Wans, yang selalu aneh,"
"Aneh apaan? Bukanya emang dia mah udah aneh dari lahir?" cantas Juju.
"Ya kalau soal itu, gue juga tahu Ju, tapi maksud gue soal motor,"
"Oh, soal dugaan kita selama ini, bahwa, si Wans itu sebenarnya takut sama motor?"
"Nah, bener banget, Ju! Maksud gue emang itu!"
"Kenapa? Elu udah tahu alasannya?" tanya Juju.
"Belum sih, maka dari itu gue pengen ngajakin elu buat menyelidiki soal ini," tukas Patria.
"Ah, kurang kerajaan banget, Pat!" keluh Juju.
"Ya bukanya kurang kerjaan, Ju! Tapi pada kenyataannya elu juga kepo, 'kan?!" sindir Patria.
"Ia juga sih," Juju manggut-manggut, "terus gimana caranya?"