Rudolf memandang Apipah dengan penuh kecurigaan.
Dia mengedarkan pandangannya dari atas ke bawah, tubuh dan perawakannya Apipah memang sangat mirip dengan Marpuah, tapi kalau Apipah tekstur kulitnya agak licin karna rajin perawatan, sedangkan Marpuah agak gradakan karna jarang mandi dan keseringan main di sawah.
Melihat pandangan Rudolf yang tertuju kepadanya, membuat Apipah merasa was-was, dia takut sekali kalau Rudolf akan mengetahui penyamarannya.
Apa lagi sepertinya Rudolf tampak curiga kepadanya.
"Bang Rudolf, udahan dong pandangin, Pipah-nya, Pipah jadi grogi nih," tukas Pipah pura-pura malu-malu. Aslinya malu-maluin.
"Kamu itu beneran bukan, Marpuah, 'kan?" tanya Rudolf.
"Whats, Pu'ah?! He to the llo! Ya bukan dong, Bang!" jawab Apipah.
"Hufft ... syukur deh, kalau begitu," tukas Rudolf.
"Soalnya, tuh Siluman Tompel sering banget berkamuflase mirip manusia asli! Makanya Abang, jadi curiga sama, Neng Pipah!" ujar Rudolf.