Happy Reading
***
"Mau pindah ketempat lain?" Qanshana menunjuk patung lainnya.
Ocean mengangguk, mengiyakan tawaran Qanshana. Ia lebih bersemangat, tidak sia-sia ikut dengan Qanshana kesini. Dan Ocean sedikit melupakan siapa yang sedang menyelenggarakan pameran ini. Ia tak mencari-cari keberadaan Javas– lebih penasaran dengan karyanya.
Mereka sebentar-sebentar menghentikan langkah di salah satu karya Javas. Berdiri agak lama membahas sekilas dan berdiskusi dengan ilmu seadanya– mengenai makna dari ukiran-ukiran yang Javas buat. Karena mereka bukanlah kritikus atau pengamat seni yang paham akan hal ini, mereka berdua hanyalah penikmat suatu karya.
Setelah 15 menit berkeliling, beradu argumen yang sangat sengit akhirnya, mereka berhenti di salah satu karya Javas yang paling fenomenal yaitu Burung Phoenix yang sedang mengembangkan sayap.