"Noah," panggil Rain dengan kepala menunduk lesu.
"Ya, Tuan?"
"Jeanna bilang, dia suka taman bunga," sebut Rain.
"Apa saya perlu membuat taman bunga khusus untuk Nyonya, Tuan?" tanya Noah.
Rain menggeleng. "Jeanna tidak mau." Rain mendongak menatap Noah yang berdiri di depannya. "Dia bilang, dia tidak butuh taman bunga atau tanah yang kutawarkan padanya."
"Tuan …"
"Kurasa, aku harus memikirkan cara lain." Rain menegakkan tubuh dan berpikir serius. "Haruskah aku membuatkannya seribu danau? Seribu ferris wheel? Seribu sungai?"
"Sebentar lagi kau mungkin akan membangun seribu candi juga untuknya," celetuk seseorang yang memasuki ruang tamu itu.
Rain menoleh dan seketika waspada mendapati kehadiran Jerry di sana.
"Di mana kakakku?" tanya Jerry.
"Tidur siang," jawab Rain.
"Apa dia tidak akan bermimpi buruk jika kau tak menemaninya?" tanya pria itu lagi.
"Dia membawa kalungnya. Aku juga sudah memberitahunya jika aku harus bicara dengan Noah tadi," jawab Rain.