"Baik, Pak." Jeanna tidak ingin membuang dua puluh menit berharganya untuk berdebat sia-sia dengan Rain. Ia lantas menoleh pada Silla dan berkata, "Ayo, Sil."
"Tunggu!" tahan Rain ketika Jeanna dan Silla sudah berdiri.
Jeanna menatap Rain. Apa lagi sekarang?
"Kenapa kalian harus pergi berdua?" protes pria itu.
"Karena kami akan ke toilet, Pak," Jeanna beralasan.
"Apa kau masih harus diantar jika ke toilet?" ledek Rain.
"Ya," jawab Jeanna. Semoga Rain akan menyerah setelah ini.
Namun sialnya, Rain menolak menyerah dan malah berkata, "Kau pesan dulu minumannya, setelah itu aku akan mengantarmu ke toilet."
Jeanna nyaris mengumpat mendengar itu. Pria ini benar-benar sukses membuat Jeanna frustrasi bahkan tanpa berusaha.
Namun, Jeanna tak punya pilihan selain membalas, "Baik, Pak."
Jeanna pergi ke meja pemesanan. Ia memesan minuman paling mahal untuk Rain, lalu meminta selembar kertas dan bolpoin. Jeanna menulis pesan di sana untuk Silla.