Descargar la aplicación
5.28% Marrying Mr CEO / Chapter 22: 22 – Kebenaran 

Capítulo 22: 22 – Kebenaran 

Ketika Jeanna sedang berganti pakaian di loker karyawan di klub malam, ia mendengar ribut-ribut karyawan lain menggosip tentang penjagal-penjagal. Apa yang mereka bicarakan?

"Kau sudah dengar?" tanya Silla yang sepertinya baru datang.

Jeanna menoleh pada Silla yang membuka lokernya. "Dengar apa?"

"Tentang penjagal penyerang wanita," sebut Silla.

"Hah? Penjaga apa?" Jeanna mengerutkan kening bingung.

"Penjagal yang menghukum para pria bajingan yang menyerang wanita di sekitar klub," terang Silla. "Kau sendiri tahu, kan, lingkungan di sekitar klub ini berbahaya dan ada banyak korbannya. Sebagian wanita-wanita mabuk yang baru pulang dari klub dalam keadaan setengah sadar."

Jeanna mengernyit. Teringat penjelasan pendek Noah siang tadi.

"Hei, kenapa kau malah melamun?" Silla menjentikkan jari di depan wajah Jeanna.

Jeanna menggeleng kecil.

Silla terkesiap. "Jangan bilang … semalam, kau … diserang?" tanyanya ngeri.

Jeanna menghela napas, mengangguk.

Silla terbelalak kaget. "Kau serius? Lalu, apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?" Silla menatap Jeanna dari atas ke bawah.

"Aku baik-baik saja. Ada yang menyelamatkanku, untungnya," terang Jeanna.

"Siapa?" tanya Silla.

Jeanna menggeleng. "Aku juga tidak tahu. Aku pingsan setelah kepalaku dibenturkan ke tembok." Jeanna mengangkat helaian rambut yang menutupi keningnya yang sudah tertutup plester.

"Astaga!" pekik Silla. "Tapi, untunglah kau selamat."

Jeanna mengangguk. "Ya, untunglah …"

***

-FLASHBACK-

Jeanna melupakan plester yang harus dipasangnya dan refleks tersenyum lebar ketika melihat Noah turun dari mobil Rain. Jeanna langsung menghampiri pria itu untuk berbicara dengannya. Ini kesempatan Jeanna.

"Boleh aku mengobrol denganmu sebentar? Hanya sebentar," Jeanna meminta.

Namun, tak ada respons dari Noah. Meski begitu, Jeanna melanjutkan,

"Sebenarnya, aku ingin berteman denganmu agar aku bisa bertanya lebih jauh tentang Pak Rain. Kau pasti sudah sangat mengenalnya. Tapi, aku sama sekali tak tahu. Apa kesukaannya, apa yang dibencinya. Karena itu, aku terus membuat kesalahan. Aku sangat membutuhkan pekerjaan ini, jadi aku butuh bantuanmu. Kau mau membantuku, kan?"

Masih tak ada reaksi dari Noah.

Namun, Jeanna tak menyerah. "Oh ya, tentang semalam … aku benar-benar berterima kasih padamu. Jika kau tak keberatan, bagaimana jika nanti sepulang kerja aku mentraktirmu segelas kopi? Jika hanya segelas kopi tak masalah, kan? Bukan apa-apa. Aku juga tak berniat merayumu atau apa. Aku hanya ingin berteman denganmu dan berterima kasih padamu. Ah, dan bertanya-tanya sedikit tentang Pak Rain." Jeanna tersenyum.

"Bukan aku yang menolongmu," ucap Noah tiba-tiba. "Tuan Rain yang menyelamatkanmu dari pria yang nyaris melecehkanmu. Tapi, berpura-puralah tidak tahu. Tuan Rain memintaku merahasiakan itu, tidak hanya darimu, tapi dari semua orang. Karena kejadian semalam bisa menjadi senjata untuk menjatuhkan Tuan Rain yang terlibat dengan hal seperti itu."

Senyum di wajah Joanna lenyap, berganti keterkejutan, ketidakpercayaan. Jeanna hanya berterima kasih untuk sikap baik pria itu pada Jeanna semalam, tapi Jeanna malah mendapat kebenaran tentang siapa yang menyelamatkannya semalam. Itu pun … Rainlah orangnya.

***

Jeanna tersentak ketika Silla menyenggol bahunya pelan. "Kenapa kau melamun? Masih memikirkan kejadian semalam?" tanyanya.

Jeanna mengangguk.

"Jangan dipikirkan. Itu memang kejadian menakutkan, tapi kau tak perlu memikirkannya lagi. Bersyukurlah kau masih selamat," ucap Silla.

Jeanna mengangguk.

"Tapi, kau benar-benar harus berterima kasih pada penjagal itu," sebut Silla. "Setelah ada berita tentang penjagal itu, sepertinya lingkungan ini akan menjadi lebih aman. Ditambah lagi, ada polisi yang berpatroli di sekitar sini karena ada berita itu."

Jeanna meringis kecil. Berterima kasih … pada Rain?

Tidak, tidak. Noah bilang, itu rahasia. Rain ingin merahasiakannya. Tidak hanya pada Jeanna, tapi pada semua orang, karena … tentu saja, penjagal itu melakukan tindak kriminal dan itu bisa menjadi masalah bagi Rain jika ada yang tahu tentang itu.

Namun, kenapa Rain tidak mengatakannya saja pada Jeanna? Apa pria itu … tak memercayai Jeanna?

Tentu saja, dia tak memercayai Jeanna. Atas dasar apa dia memercayai Jeanna? Jeanna mendengus menertawakan pikirannya sendiri. Namun, entah kenapa, mendapati Rain tidak memercayainya … Jeanna merasa … terusik.

***


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C22
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión