Shari masih bersimpuh di atas sajadahnya usai melaksanakan Salat Isya. Gadis manis itu mengadukan semuanya kepada Tuhan, memanjatkan doa yang terbaik bagi dirinya, keluarganya, juga Rezqi yang sedang terpisah ribuan pulau di timur sana.
Dalam duduk dengan kedua tangan menengadah di balik mukena putihnya itu, Shari tahu sosok sang ayah sedang berdiri di ambang pintu kamarnya sedari tadi. Karena itulah, Shari akhirnya menyudahi pengaduannya kepada Sang Khaliq, segala doa kebaikan telah pun ia ucapkan di relung hati.
Melihat sang anak yang sepertinya sudah menyelesaikan doa-doanya, Babeh Djaja pun melangkah masuk ke dalam kamar itu, lalu duduk di salah satu sisi pembaringan. Tatapannya begitu sendu menatap punggung sang buah hati, diiringi helaan napas yang begitu masygul.
Shari berdiri seraya meraih sajadah itu, ia lantas menyalami tangan sang ayah, mengecupnya dengan penuh ucapan terima kasih di dalam hati, sebab ia tahu sang ayah begitu memerhatikan keadaannya yang sekarang itu.