Kayo menarik napas, mengeluarkan secara perlahan dan Kayo mengejan diiringi suaranya yang hampir habis karena teriakannya.
"Baik, teruskan Nyonya, sedikit lagi."
Getaran, peluh dan air mata seakan tidak berguna lagi. Kayo mengkerahkan seluruh kekuatannya, melahirkan bayi hasil buah cinta mereka.
Bayi perempuan itu akhirnya terlahir, tangisannya yang kencang memecahkan ruangan bersalin. Kayo menangis, merasa haru akhirnya ia melahirkan secara normal. Tidak menyangka, ia resmi menyandang status seorang ibu. Dean yang sejak tadi mendampingi menarik napas lega. Ia pun mengecup kening Kayo dengan lembut.
"Terima kasih, sayang."
Kayo tak menjawab ia hanya tersenyum kecil sambil memegang dadanya seperti sedang kesakitan. Melihat hal itu, Dean tentu saja merasa panik.
"Bapak silakan tunggu di luar saja dulu, kami akan segera menangani istri Anda,"