Kayo membuka matanya perlahan, ia merasa tubuhnya sakit dan lemah. Matanya mengerjap dan menyesuaikan dengan cahaya. Wajah pertama yang ia lihat adalah Dean yang langsung memencet bel untuk memanggil dokter.
Tak lama kemudian dokter pun masuk dan memeriksa keadaan Kayo. Kemudian entah apa yang mereka sampaikan pada Dean sebelum Dean menghampirinya.
"Sayang, maafkan aku. Demi Tuhan, aku sangat mencintaimu."
"Ha-haus ...."
Hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Kayo. Dean pun segera mengambilkan air dan membantu Kayo untuk minum.
"Dokter bilang, kau akan baik-baik saja. Sekarang, kau beristirahat, ya. Sudah hampir sebulan ini kau tidak sadarkan diri," kata Dean. Kayo menarik napas perlahan, ia mengerjapkan matanya sekali sebagai tanda jika ia mendengar perkataan Dean.
***
_Dua Minggu Sebelumnya_
Dean menuding Leoni dengan mata yang menyorot tajam. Sungguh ia merasa sangat marah kepada gadis cantik di hadapannya ini.