Nina menatap Damian, ia mencoba mencari dusta di mata lelaki yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil itu.
"Aku ...."
"Nina, jika kau ragu, aku tidak akan memaksa. Aku hanya mencoba untuk jujur padamu dan pada diri sendiri."
Perlahan, air mata Nina mulai menetes. "Apa yang membuatmu kali ini begitu yakin untuk memintaku menjadi istrimu? Apakah ada kejadian yang sudah terjadi dan aku tidak tau?" tanya Nina.
Damian menghela napas panjang.
"Kau ingat sahabatku yang polisi itu,kan?" tanya Damian.
Nina mengerutkan dahinya mencoba mengingat, "Galang?"
"Nah, itu kau ingat."
"Ada apa dengannya? Aku hanya ingat dulu dia mencintai Tatiana,yang pernah bertemu dengan kita. Bukankah Tatiana sekarang sudah menjadi dokter? Galang apa kabarnya?" cecar Nina membuat Damian tertawa terbahak-bahak.
"Kau ini tidak berubah,ya? Jika penasaran selalu bertanya bertubi-tubi."
"Siapa suruh kau membuat aku penasaran."
Damian menghela napas lalu mengembuskannya perlahan.