Yosua mengempaskan tubuhnya ke atas kasur Kalita adiknya dengan kesal. Tentu saja hal itu membuat Kalita bingung.
"Kenapa lo?"
"Gue kesel sama Slivana, awalnya gue pikir menyenangkan rasanya bisa merebut Silvana dari Ernest sepupu kita, Tapi ...."
"Tapi? Halah, cewek murahan kaya begitu sih, ngapain lo belain. Emang lo yang dulu perawanin dia untuk pertama kali?" tanya Kalita.
Yosua mengangguk, "Gue yang perawanin dia. Nggak paham, kenapa Ernest nggak pernah mau nyentuh dia. Padahal dia itu ... Luar biasa liar di ranjang," katanya. Kalita hanya bisa menghela napas mendengar perkataan kakaknya itu.