Tenggelam pada dunianya, Rosse tidak menyadari jika kini seseorang berdiri di samping meja bacanya dengan sekotak obat yang di bawanya.
Wanita itu tersentak setelah merasakan kakinya di sentuh sepasang telapak tangan yang hangat, memiliki jari yang besar namun ramping.
"Apa yang kau lakukan!" Rosse terkejut dengan cepat menarik kakinya namun tenaga Rich yang lebih kuat membuat Rosse todak bisa berbuat apapun.
"Kakimu penuh luka. Kau tetap membawanya berjalan, sekuat apa dirimu? Tidak bisakah hanya berdiam diri dikamar sampai sembuh?" Rosse membuang muka, dia masih berusaha menarik kakinya namun sia-sia. Dia tidak suka di
perhatikan seperti ini, oleh pria ini.
Rich mengangkat sedikit gaun hitam wanita itu, tapi masih saja menghalangi pandangannya.
"Angkat sedikit gaunmu." Perintahnya. Rosse mengabaikan.