Keesokan paginya, Kirana menyipitkan matanya untuk menyesuaikan pandanganya dengan sinar matahari yang masuk melalui celah gorden dan menerangi seisi ruangan yang tampak asing untuknya.
Kirana merasakan kepalanya berdenyut nyeri dan juga terasa berat begitu pun dengan tubuhnya yang juga terasa pegal dan sakit. Dia mencoba bergerak namun tubuh bagian bawahnya langsung terasa perih seperti tengah di robek.
"Uhh.. sakit sekali!" ucap Kirana mencoba memegang perut bawahnya namun tanpa sengaja tangannya malah menyentuh sebuah tangan besar yang memeluk tubuhnya dengan posesif membuat Kirana kesadaran seketika pulih dan ia terkejut karena wajahnya tepat berada di depan dada bidang yang keras dan berotot.
Perlahan bayangan club mulai melintas di benaknya. Kirana mulai mengingat apa yang ia lakukan tadi malam "aku sungguh melakukan itu ?" Gumam Kirana tak percaya bertanya pada dirinya.