"Kalau dia di sini, kenapa dia tidak pernah merespon panggilan dan pesanku, ya? Atau jangan-jangan dia datang bersama Sherly?" Andin terus berkutat dengan pikirannya.
Namun karena rasa penasarannya semakin tinggi, Andin berpura-pura membantu Malik untuk merapikan bajunya yang sebenarnya tidak kusut. "Sejak kapan Tommy datang? Kok dia tidak memberitahu aku, ya? Apa dia datang bersama Sherly?"
Malik menatap Andin. Tidak mungkin ia akan mengatakan bahwa Tommy datang ke apartemennya malam itu. Dan akan lebih mustahil lagi jika ia harus jujur bahwa Malik sudah menceritakan soal hubungan mereka pada Tommy. Ia pun tampak berpikir untuk memberikan alasan yang tepat agar Andin tidak curiga. "Beberapa hari lalu. Kebetulan aku sedang bertanya-tanya soal desain bangunan dan bertepatan dia bilang ada di sini, jadi kami menyempatkan waktu untuk bertemu."
Pengen deh dapat suami kek Tommy. Heheh.
Makasih ya buat sobat yang udah kasih stone. Jangan bosan-bosan ya kasih stonenya. Kalau perlu kasih ulasan juga, bair Thor makin semangat. Heheh ^^