Dengan gaun tidur tipis berwarna hitam, Andin keluar dari kamarnya dengan handuk yang masih melilit di kepala. Karena malam ini cuacanya sangat dingin, Andin berencana ingin menikmati cokelat hangat untuk memanaskan badan.
"Bibi kok tahu aja ya kalau aku butuh yang hangat-hangat," kata Andin begitu melihat pengutus rumah itu membawa nampan yang di atasnya terdapat cangkir berwarna putih.
"Non Andin mau juga? Nanti Bibi buatkan setelah mengantarkan ini ke kamar Tuan."
Alis Andin berkerut. "Andrew sudah pulang, Bi? Bukannya dia bilang padaku akan tidur di trailer?"
Si Bibi tersenyum. "Bukan Pak, Andrew, Non, tapi Tuan Tommy. Beliau baru saja tiba dan menyuruh Bibi untuk membuatkan teh panas."
"Tommy? Ya ampun, tu anak kok datang gak bilang-bilang. Sini, Bi, biar aku saja yang antarkan. Bibi buatkan aku cokelat hangat saja, ya?"
"Baik, Non."
Wah, nekat juga sih Andin. Awas sampe Sherly tahu, bakal perang nanti. Wkwkwkw