Dara dan Nina masih menyembunyikan diri dengan tenang di dalam batang pohon yang rusak. Hanya itu satu-satunya cara yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan diri. Bila langsung ketahuan, rasanya hanya akan sia-sia saja.
"Hampir saja! Aku bisa serangan jantung kalau terus seperti ini."
"Hihihi … ini sangat mengerikan."
"Ah … seandainya bisa, aku ingin keluar dari situasi macam ini."
"Aku lelah."
"Aku juga …."
"Bagaimana kalau kita tidur saja?"
"Tidur? Kamu bercanda? Mana bisa tidur dengan keadaan seperti ini …."
"Bisa. Kalau tidur, kan … hanya menutup mata dan tak melakukan apa-apa. Mereka juga tak mungkin memeriksa hingga ke bawah sini. Ya, setidaknya semua itu yang ada dalam pikiranku. Enggak tahu juga apa yang terjadi nanti."
"Dan saat kita membuka mata, Obaja sudah berada di depan mata kita. Ugh! Membayangkannya saja sudah membuatku sangat takut."
Dara tak membalas lagi. Ia sudah lebih dulu masuk ke dalam dunia mimpi.