Benvolio lantas terkekeh mendengar jawaban yang terlontar dari Mataya. Dia tidak pernah menyangka bahwa alasan Mataya tersebut sangat klasik juga naif untuk didengar. Benvolio mengira Mataya memiliki alasan yang lebih baik daripada yang dia sebutkan sebelumnya. Ternyata selama ini ekspetasi Benvolio terlalu tinggi kepada perempuan tersebut.
Namun tidak masalah, setiap orang memiliki alasannya sendiri yang dapat membuat diri mereka termotivasi. Sekalipun alasan tersebut klasik juga naif untuk diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
"Kenapa kau malah tertawa seperti itu, Benvolio? Apa kau menganggap alasanku tersebut sangat konyol?" Mataya menatap tidak senang diri Benvolio yang masih terus menertawakan alasannya.