Kesal karena Kabeer tidak merasa terganggu dengan tindakannya, Syafa pun akhirnya melepaskan Kabeer dan memilih untuk diam membisu saja.
Syafa melipat kedua tangannya di atas dada, dia juga mengerucutkan bibirnya sembari tubuh yang membelakangi Kabeer pertanda bahwa dirinya tengah marah dan juga merajuk kepada Kabeer.
"Ya ampun ... yang udah punya suami, tapi tingkahnya kayak anak kecil. Haha, jangan ngambek-ngambek kayak gitu. Mendingan ngambeknya sama suami kamu aja, gih. Haha," tawa Kabeer. Sengaja dia menggoda Syafa supaya Syafa semakin kesal.
"Ikh ... Kabeer! Jangan mengalihkan pembicaraan kita yang awal deh. Sekarang cepat kamu ceritakan tentang Bang Ali kepadaku! Ayo cepat," kekeh Syafa.
"Astaga ... kamu nih ya, kepo banget. Ini urusan laki-laki tahu ga sih? Ga usah turut campur dalam masalah laki-laki ya," ujar Kabeer.
"Halah ... sok-sokan masalah lelaki. Cepat katakan saja padaku," paksa Syafa.
"Iya deh iya, aku ceritain deh. Dasar pemaksaan," ucap Kabeer.