Suasana yang masih sama, kesedihan melanda di hati Bunda Arin dan juga Anin. Mereka tidak ingin menerima kehadiran Daniel, tapi mereka harus terpaksa menerima Daniel demi seorang bayi yang tak berdosa.
"Sayang, sebaiknya kita turun ke bawah. Kita bicarakan masalah ini. Kamu harus mengatakan yang ada di hatimu. Jangan sampai ada keterpaksaan di dirimu, Nak. Bunda tidak ingin hidup kamu tertekan. Bunda ingin kamu hidup bahagia," tutur Bunda Arin.
"Iya, Bun. Bun, tolong Bunda do'akan Anin, semoga Anin dapat mengambil keputusan yang tepat. Dan apapun yang menjadi pilihan Anin, semoga itu akan menjadi yang terbaik untuk Anin dan juga bayi yang sedang Anin kandung," ucap Anin.
"Iya, Sayang, itu pasti. Bunda pasti akan selalu mendo'akan putri kesayangan Bunda. Bismillah, kamu pasti bisa, Sayang," ujar Bunda Arin.
"Anin, kamu harus kuat, ya. Ambil keputusan yang benar-benar kamu inginkan. Jangan karena keterpaksaan," ucap Isabel.