Azam dan Isabel yang sudah panik, mereka berdua segera pergi ke kamar Bunda Arin untuk melihatnya langsung. Setelah masuk ke dalam kamar, ternyata benar saja, bahwa Bunda Arin jatuh sakit. Azam dan Isabel langsung dibuat semakin panik dengan semuanya.
"Isabel, cepat telepon dokter dan suruh dia segera ke sini," titah Azam. Isabel segera menjalankan perintah dari Azam. Dia segera menghubungi dokter, setelahnya dia kembali ke kamar Bunda Arin.
"Bagaimana, Isabel? Apa kamu sudah menelepon dokternya?" tanya Azam yang sudah semakin khawatir dengan keadaan Bunda Arin.
"Udah, Mas. Aku udah telepon dokter. Dia sebentar lagi sampai," terang Isabel.
"Bun, Bunda tahan ya. Sebentar lagi dokternya datang. Bunda harus kuat," ucap Azam. Azam menggosok-gosokan tangan Bunda Arin menggunakan tangannya.
"Bunda, tolong jangan seperti ini, Bun. Bunda cepat sadar. Anin mohon, Bun," sedih Anin. Anin semakin dibuat merasa bersalah saja melihat keadaan Bunda Arin.