Isabel masih tidak percaya dengan ucapan Azam yang memiliki pikiran bahwa dirinya tengah hamil. Tapi dia juga tidak bisa memungkiri tentang hal itu, karena bahwasanya saat hamil Ali pun dia merasakan gejala yang sama dengan saat ini. Apalagi akhir-akhir ini dia sudah sering melakukan hubungan suami istri bersama Azam. Sejak saat dirinya berhubungan badan dengan Azam, Isabel sampai saat ini belum juga datang bulan. Hal itu semakin memperkuat tebakan Azam. Isabel terdiam sejenak mencoba memikirkan tentang kehamilannya. Jika benar dia memang sedang hamil, maka Isabel akan menerimanya dengan senang hati dan menyambut buah hatinya dengan penuh gembira.
"Mas, apa mungkin iya, aku hamil? Jika benar aku hamil, apa Mas akan senang dengan hal itu? Mas tidak akan marah sama aku, kan?" takut Isabel.
"Apa yang kamu pikirkan, Isabel? Mana mungkin Mas akan marah padamu. Apalagi itu karena kamu hamil. Justru Mas akan sangat bahagia dan begitu bersyukur," jujur Azam.