Mataku yang mulai kabur mencoba menatap ke arah bangku penonton. Jika melihat raut wajah para penonton sepertinya mereka sangat marah saat ini. Lalu ... aku melihat sesosok gadis sedang berdiri di sana, dia terlihat sangat sedih. Aku yakin dia sedang menatap ke arahku. Aku tidak tahu apa yang dia katakan karena dia sedang menutup mulut dengan kedua tangannya seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya ini.
Gadis itu ...
Gadis itu adalah Emily. Begitu banyak orang yang hadir di sini, entah kenapa aku bisa menemukan Emily di antara kerumunan orang-orang itu. Sebenarnya sejak dulu, meskipun dia dikerumuni banyak orang atau dia berada di tempat yang sangat ramai sekalipun, aku selalu berhasil menemukannya.
Mungkinkah ini akhir hidupku?
Tubuhku terasa mati rasa, aku bahkan tidak merasakan rasa sakit yang sejak tadi aku rasakan. Aku memejamkan mata, mencoba menerima kekalahan yang sangat menyakitkan ini.