235. Kenyataan Pahit.

Persiapan pesta pernikahan Erna dan Ben, telah mencapai delapan puluh persen. gaun pengantin yang telah disiapkan oleh Ben, khusus untuk Erna. dan berapa perhiasan yang telah di siapkan Ben untuk wanita yang di cintainya.

"Erna, kamu benar-benar cantik. aku sangat menyukai gaun ini, kecantikanmu Sangat terpancar." Zahra menangkup wajah Erna dengan haru, tanpa terasa air matanya mengalir mengingat semua yang mereka lakukan dimana harus tinggal di desa dengan semua cobaan yang di hadapi oleh mereka.

"Erna, aku bahagia melihatmu dengan gaun ini. gaun yang kamu inginkan sejak lama." Lanjut Zahra.

"Kamu, benar Zahra. gaun ini adalah gaun impianku sejak kecil. dan hari ini impian itu telah terwujud." Kata Erna, memeluk Zahra dengan erat, air matanya mengalir tanpa bisa di cegahnya.

"Ayo, kita keluar. aku yakin Ben akan terpesona melihat kecantikanmu." Kata Zahra.

"Benarkah?"