Pikiran Ayla benar-benar tidak tenang. Ia takut jika Wibbi akan melakukan hal buruk pada Abram yang telah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, terlebih lagi hal itu karena masalah antara dirinya dan Wibbi.
'Bagaimana kalau Mas Wibbi benar-benar melakukan ancamannya? Aku akan sangat merasa bersalah sama kak Abram yang selalu membantuku selama ini.' batinu Ayla was-was dan tidak tenang.
'Tapi kalau aku menerima semua pemberian mas Wibbi, maka itu sama saja aku menyerahkan diriku sendiri padanya. Kenapa jadi semakin rumit seperti ini, padahal tujuanku datang kemari untuk mengurus perceraianku dengan mas Wibbi.' Ayla semakin dilema dengan semua yang telah terjadi.
Ayla yang saat ini sedang berada didalam sebuah bus karyawan, bersandar pada kaca jendela bus dengan pandangan mata melihat lalu-lalang kendaraan yang lewat di jalan yang sama dengannya tetapi berlawanan arah. Ia melamun sepanjang perjalanannya pulang ke rumah.