Hilman malam ini harus menghadiri acara pembagian uang di tempat ketua RT. Ia membiarkan Laila dirawat oleh Arumi. Karena Arumi kemarin saat mengalami datang bulan pun dirawat oleh Laila.
"Maafkan yah, Mbak. Aku merepotkanmu soal Laila," kata Hilman dengan memohon pada wanita itu.
"Nggak apa-apa, Hilman. Laila juga kemarin merawatku. Anggap saja sebagai balasan untuk kebaikannya," jawab Arumi. Ia sekarang memanggil Hilman dengan nama saja.
Hilman mengangguk lalu meninggalkan Laila. Tanpa melihat kembali ke arah istrinya yang sedang dalam keadaan yang buruk. Setelah Hilman pergi, Laila membuka matanya dan melihat Arumi dengan tenang.
"Hey? Kamu sudah bangun, Laila? Kamu tiba-tiba demam, sebenarnya bada apa denganmu?" tanya Arumi penasaran. Ia duduk di tempat tidur yang merupakan bekas tempat tidur Ragil itu.
"Enggak apa-apa, Mbak Ar, yah, mungkin badanku yang lagi enggak fit aja. Yah, namanya badan, nggak selalu sehat terus, kan?" balasnya lirih, menyingkap selimutnya.