Laila membiarkan dua gadis itu melakukan apa pada dirinya. Dipeluk dan mereka bahkan mencolek pipi Laila. Walau Laila sendiri merasa risih karena perlakuan mereka berdua.
"Kalian pada ngapain? Tuh, Laila nggak nyaman karena kalian gangguin!" cetus Ragil dari depan. Ia melihat dari kaca depan karena penasaran.
"Tuh, yang punya marah," ujar Veve lalu melepas Laila. "Sudah, Ra. Nanti kita dimarahin itu si tukang becak."
"Eh, enak saja ngatain tukang becak," sahut Ragil. "Aku ini bos kalian berdua. Dan kalian ini babi kebon yang harus nurut sama majikan!" ujar Ragil keceplosan. Karena ia sudah kebiasaan seperti itu, ia kelepasan mengatakan itu di depan Laila.
"Eh, babi kebon? Kenapa dengan babi kebon? Ya Allah ... kamu ngatain dua perempuan ini babi kebon?" Laila sebenarnya ingin ngakak tapi ia urungkan niatnya. Ia menutup mulutnya dengan tangan. Kemudian ia menyingkap kerudungnya untuk menutupi mulut agar tidak tertawa.