Ragil tidak mengira juga, ekspresi takut malah muncul dari ekspresi Laila pada dirinya. Bukan pada Rara dan Veve yang berpenampilan terbuka seperti itu. Ia mengikuti Rara dan Veve yang maju ke arah Laila.
"Kamu kenapa, Laila? Apa kamu bisa melihat makhluk halus, kah?" tanya Veve yang masih belum menyadari. Ia menengok ke belakang tapi ia malah hanya merasa merinding karena takut kalau memang benar, Laila bisa melihat makhluk halus.
"Ya Allah, Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Subhanallah ... mengapa kalian pakaiannya begitu?" Melihat dua gadis itu berpenampilan terbuka dan membuatnya risih.
"Tuh, kan? Kalian sudah dibilangin, pakaiannya jangan begitu. Kalau bukan hanya aku yang bilang? Laila juga ngerasa risih dengan kalian berdua?" Begitu perkataan Ragil pada dua gadis itu.
"Iya-iya, kita yang salah, huftt!" dengus Veve menggembungkan pipinya. "Jadi aku harus apa, nih?" tanya Veve yang sudah salah. Ya harus menerimanya.