Meskipun aku menahan ketawa tak bisa pungkiri bahwasanya Lusiana, bakal menyadari hal tersebut. Dan sekarang sedang kurasakan hanya beberapa saja untuk melihat ekspresi dia benar-benar cemburu, berbeda jauh ketika diriku lihat larut wajah Suci tak ada kecemburuan. Seperti hanya pura-pura atau bagaimana?
Sampai membuatku tak bisa berpikir secara panjang, apalagi menemukan bukti-bukti yang seharusnya melakukan dengan mestinya. Tanpa adanya mengharapkan sesuatu berkaitan dengan hal ini, tapi satu hal yang seharusnya bisa di jadikan sebuah bukti. Namun, akhir-akhir ini aku keseringan plin-plan mengambil keputusan.
Contohnya, seperti tadi membuat sahabatku benar-benar menahan air mata berjatuhan di pipi. Untungnya, tidak beranggapan bahwa aku bakal meninggalkan selamanya. Tanpa pengecualian, kalau sekiranya enggak penting banget terkait hal ini. Aku biasanya, melakukan kegiatan biar pikiran tetap berpikir.