"Hey ... Upi, kenapa harus lihat kanan maupun kiri? Sebenarnya, ada apa sih?"
"Tadi kamu dengar enggak suara lagi bertengkar dekat pintu kamarku?"
"Enggak Pi, soalnya setelah sampai keadaan sepi."
"Lah, kenapa aku selalu mendengarkan suara itu setiap pagi?" tanya Upi dengan ekspresi bingung.
"Hah ... palingan halu kali," ucap teman sekelasku sambil pegang pundakku.
"Sepertinya, iya deh!" ujar Upi masih terheran-heran.
"Sudah sekarang ke Kampus soalnya, Dosen panggil namamu."
"Oke!"
Sebenarnya, yang salah tuh telingaku atau memang sudah memiliki pendengaran sangat akurat. Sehingga sering kali mendengar seperti tadi, dan pernah sekali bahwasanya aku menemukan sosok begitu misterius. Walaupun dalam kenyataan sulit di hindarkan apabila orang lain melihatku sedang bicara sendiri bagaimana ya kira-kira reaksi mereka? Hanya saja, berharap sekali menemukan sosok namanya berusaha sebisa mungkin.