"Aarrrgggghhh…"
Suara teriakan mengema di sebuah lorong, di sebuah perumahan padat penduduk.
Seorang wanita paruh baya, dengan pakaian daster, menutup mulutnya ketika membuka pintu rumah miliknya.
Jantungnya berdegup dengan sangat kencang, matanya tidak bisa tertutup, hanya bisa membulat, sambil bersandar di dinding melihat pemandangan yang tidak biasa dia temui.
Sebuah tubuh tengah berbaring marmer putih, pakaian bewarna putih namun penuh dengan noda darah. Rambutnya terlihat panjang, roknya berwarna abu-abu, sedang berbaring, dengan darah yang tengah tergenang di sekitarnya.
"Ada apa sih, Bu? Malam-malam teriak-teriak," sebuah suara dari arah dalam terdengar mendekat. Seorang pria paruh baya yang tengah mengunakan selimut karena udara sangat dingin.
"It—itu—"
Wanita itu, mulai menunjuk apa yang tengah di lihat olehnya.
"It—itu apa sih?" tanya suaminya.
"Itu, lihat dulu…" tunjuknya.