Descargar la aplicación
9.17% REINCARNATION / Chapter 30: BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN

Capítulo 30: BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN

_30 tahun lalu_

Jang Yu Na baru meluruskan tubuhnya setelah seharian ia melakukan pekerjaan rumah tangga. Hari ini ia merasa begitu lelah setelah mencuci, dan pekerjaan lainnya. Di tambah lagi, ia masih harus bekerja di sebuah pabrik benang. Belum lagi, kehamilannya yang sudah mulai memasuki trimester kedua membuat Jang Yu Na merasa lebih cepat lelah jika di bandingkan saat ia belum hamil.

Usia Jang Yu Na baru menginjak 23 tahun saat kedua orang tuanya menjodohkan dengan Guan So. Guan So adalah seorang anak seorang pemilik toko kelontong yang besar. Banyak penjual kecil yang mengambil barang dari toko milik orang tua Guan So untuk kemudian di jual kembali. Ayah Guan So adalah sahabat baik ayah Jang Yu Na. Mereka rupanya pernah saling berjanji untuk menikahkan putra putri mereka jika kelak mereka memiliki anak.

Sebagai seorang anak yang baik dan patuh pada sang ayah, Jang Yu Na hanya bisa menuruti apapun kemauan sang ayah. Terlebih lagi, sejak kecil ia tidak memiliki seorang ibu. Ibu Jang Yu Na meninggal saat melahirkan dirinya. Dan, sang ayah memutuskan untuk tidak menikah lagi demi merawat dan membesarkan dirinya. Itulah sebabnya Jang Yu Na tidak pernah membantah apapun kemauan sang ayah.

Sampai pada akhirnya sang ayah meninggal dunia karena serangan jantung. Ayah Guan So langsung menikahkan Jang Yu Na dengan putranya. Sayangnya istri Guan Yu tidak setuju sama sekali dengan pernikahan mereka. Seringkali ia berbuat kasar dan menyakiti perasaan Jang Yu Na jika Guan Yu dan Guan So pergi mengurus toko mereka.

Setahun mereka menikah Siaw Ling, ibu Guan So makin bertindak kelewatan pada Jang Yu Na. Semua itu karena Jang Yu Na belum juga memberikan keturunan. Guan So yang pada awalnya masih bersikap baik kepada Jang Yu Na mulai mengikuti ibunya. Dia mulai sering memaki dan memukul Jang Yu Na. Tentu saja, tanpa sepengetahuan Guan Yu.

Di depan Guan Yu mereka akan bersikap manis. Bahkan, terkadang terkesan berlebihan. Akan tetapi, jika Guan Yu tidak ada, habislah Jang Yu Na menjadi bulan- bulanan caci maki mereka. Sampai pada suatu hari, Siaw Ling membawa seorang gadis cantik yang bernama Lee Ae Jung ke rumah mereka. Siaw Ling bermaksud untuk menikahkan Ae Jung pada Guan So. Namun, Guan Yu yang mengetahui hal itu marah besar sehingga mengakibatkan serangan jantung dan pada akhirnya meninggal dunia.

Guan So makin leluasa menikahi Lee Ae Jung. Sementara kehidupan Jang Yu Na makin tersiksa. Sayang, setelah Guan Yu meninggal dunia, Guan So yang pada dasarnya tidak bisa berdagang melakukan kesalahan sehingga toko mereka mengalami Kebangkrutan. Dan, Jang Yu Na menjadi kambing hitam dan di anggap pembawa kesialan. Jang Yu Na terpaksa bekerja di sebuah pabrik benang dengan gaji yang hanya cukup untuk mereka makan sehari- hari. Sementara Guan So tentu saja bersenang-senang dengan sang istri muda.

"Ya, Jang Yu Na! Enak sskali kau duduk di sini? Cepat buatkan Ae Jung makanan. Dia itu sedang hamil besar," kata Siaw Ling dengan kasar. Jang Yu Na ingin sekali rasanya berteriak dan mengatakan bahwa bukan hanya Ae Jung yang sedang hamil, tetapi dia juga.

"Kau berani sekali menatapku begitu, hah?! Apa telingamu sudah tuli? Kau tidak bisa mendengar aku menyuruh apa? Ae Jung lapar!" seru Siaw Ling makin keras.

Jang Yu Na menghela napas panjang, "Bu, aku baru saja selesai mencuci. Dan, aku juga sudah menyiapkan makan malam untuk kita semua, bu," jawab Jang Yu Na dengan lembut. Namun penolakannya membuat Siaw Ling naik pitam. Dengan gemas ia menarik rambut Jang Yu Na dan memaksa menantunya itu untuk berdiri. "Ae Jung tidak berselera dengan masakan yang kau sediakan! Siapkan yang lain. Kau kan bisa memasak daging kecap untuknya. Dia sedang hamil dan butuh nutrisi serta gizi yang baik. Jangan hanya makan sayuran seperti yang kau siapkan itu. Cepat tambahkan daging!"

Jang Yu Na merasakan dadanya begitu sesak. "Bu, uangku sudah hampir habis. Sementara, gajiku masih lama. Kita harus sedikit berhemat, bu," ujar Jang Yu Na masih berusaha untuk membujuk ibu mertuanya itu. Namun, tangan Siaw Ling dengan cepat mendarat di pipinya dengan begitu kerasnya. Air mata mulai menetes membasahi pipi Jang Yu Na.

"Kalau begitu, kau harus bekerja lebih keras untuk kami semua! Jangan hanya mau menumpang di rumah kami!"

"Aku ini juga sedang hamil, bu. Apakah ibu tidak kasihan denganku? Ini adalah cucu ibu juga, anak dari Guan So," sahut Jang Yu Na memberanikan diri.

Namun, Siaw Ling seperti sudah tidak memiliki hati lagi. Dia dengan sengaja mendorong tubuh Jang Yu Na sehingga terjatuh. Untung saja, Jang Yu Na jatuh di atas tumpukan bantal, sehingga ia tidak merasakan sakit.

"Kau mau memasak atau ku siksa kau sampai anak yang ada di dalam kandunganmu juga merasakan akibatnya?!"

Demi mendengar ancaman Siaw Ling, Jang Yu Na pun bangkit perlahan dan langsung menuju ke dapur. Saat ia berjalan melewati ruang keluarga, hatinya bertambah hancur. Guan So dan Lee Ae Jung nampak sedang berpelukan dan saling merayu. Tak ada niat sedikitpun di hati Guan So untuk membelanya di hadapan ibu kandungnya padahal, Jang Yu Na yakin sekali Guan So pasti mendengar teriakan yang di tujukan sang ibu kepadanya.

Sambil menangis, Jang Yu Na mulai memasak. Untunglah di dalam kulkas masih ada sedikit daging sapi. Tadinya, ia akan memasaknya esok hari. Tapi, karena ibu mertuanya memaksa, maka terpaksalah ia memasaknya untuk malam ini. Sambil memasak, Jang Yu Na berpikir keras, bagaimana caranya mencari uang tambahan untuk menutupi kebutuhan mereka bulan ini. Simpanan perhiasan nya sudah habis ia jual untuk memenuhi kebutuhan Ae Jung dan Siaw Ling yang sepertinya lupa bahwa mereka sudah bangkrut.

Ya,Lee Ae Jung dan Siaw Ling masih sering menghambur- hamburkan uang untuk belanja hal- hal yang menurut Jang Yu Na tidak perlu. Tapi, mana mau mereka peduli akan ucapan Jang Yu Na. Tiba-tiba, Jang Yu Na ingat bahwa sebelum menikah dulu, ayahnya memiliki sebuah rumah. Dan, saat ini rumah itu kosong. Semenjak ayahnya meninggal, rumah itu memang tidak ada yang menempati. Jang Yu Na berniat untuk menjual rumah itu tapi, harus tanpa sepengetahuan suami dan ibu mertuanya. Karena jika mereka sampai tau, maka mereka pasti akan menghabiskan uang itu dalam waktu yang singkat. Sementara hanya itu satu-satunya satunya harta milik Jang Yu Na sekarang.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C30
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión